Namun sebagai seorang pembaca yang pintar, pesan-pesan yang disebarluaskan lewat jejaring sosial hendaknya dipilah dengan bijak dan penuh pertimbangan, tak peduli meski yang mengirim atau meneruskan pesan adalah kerabat atau teman dekat.
Berikut beberapa pesan menyesatkan yang sering tersebar lewat BlackBerry Messenger (BBM) atau sarana media sosial lain di Indonesia, seperti h dirangkum detikHealth, Senin (26/10/2015):
Baca juga: Sebut Baju Bekas Impor Bisa Tularkan HIV, Menteri Gobel Dikecam Aktivis
1. Aspartame di minuman kemasan menyebabkan pengerasan otak
|
Foto: Boarding1Now
|
Padahal menurut Prof dr Teguh Ranakusuma, SpS(K), tidak ada yang namanya pengerasan otak. "Otak itu jaringan lunak, tidak ada yang namanya pengerasan otak atau sumsum tulang belakang," tegasnya.
Ahli saraf itu kemudian menjelaskan penyakit yang umumnya menyerang otak ada 2, yaitu hidrosefalus dan pengapuran otak, dan keduanya tidak dipicu oleh konsumsi aspartame (pemanis buatan), melainkan sebab lain. Pihak IDI sendiri ketika dimintai keterangan menduga informasi yang beredar merupakan bentuk black campaign terhadap produk-produk yang dicantumkan dalam pesan tersebut.
2. Tisu wajah untuk cebok bisa memicu kanker ovarium
|
Foto: Thinkstock/humonia
|
"Sebenarnya itu (hubungan talcum dan kanker) hipotesis lama, tetapi tidak pernah ada buktinya. Jadi nggak usah khawatir," kata dr Sigit Purbadi, SpOG(K)Onk, dokter kandungan dan juga konsultan onkologi dari RS Cipto Mangunkusumo.
Lagipula, lanjut dr Sigit, kanker ovarium disebabkan oleh hal-hal yang berkaitan dengan riwayat kanker pada keluarga ataupun kondisi indung telurnya sendiri, dan tidak ada hubungannya dengan penggunaan tisu tertentu.
3. Terompet tahun baru menyebarkan kuman TBC
|
Foto: Djulfiawati Manurung
|
Dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K), pakar penanggulangan TBC dari RS Paru Persahabatan membantahnya dengan mengatakan bahwa sisa air ludah di ujung terompet tidak menularkan TBC karena penularan TBC hanya terjadi melalui udara yang masuk ke saluran pernapasan.
Penderita TBC yang batuk akan menyemprotkan droplet atau bercak-bercak dahak yang terkontaminasi kuman, yang akan melayang-layang di udara sehingga rentan terhirup orang di sekitarnya. "Itupun kalau di udara terbuka dan ada sinar matahari ya tidak apa-apa. Kuman TB kalau kena sinar matahari akan mati kok," ujarnya.
"Kalaupun ada kuman yang menempel bersama bekas air liur atau sekret (lendir pernapasan), peniup berikutnya belum tentu langsung tertular. Kalau hanya menempel saja ya tidak masalah, baru menular kalau masuk saluran napas," lanjut Dr Erlina.
Dalam pesan berantai lain juga sempat dikatakan bahwa HIV (Human Imunodeficiency Virus) juga bisa menular melalui air liur yang 'tertinggal' dalam terompet. Padahal HIV lebih banyak ditularkan lewat darah dan sperma, bukan air liur.
4. Air dalam botol plastik yang disimpan di mobil bisa memicu kanker
|
Foto: Thinkstock
|
"Berita seperti ini harus diuji lagi kebenarannya. Kanker juga tidak semudah itu muncul, seperti sterofom juga dapat menyebabkan kanker," tanggap Dr dr Andhika Rahman, SpPD-KHOM.
Meski radikal bebas diakui sebagai salah satu faktor utama penyebab kanker pada manusia, tetapi jika tidak mempunyai gen yang menjadi penyebab kankernya maka kondisi itu akan sulit terjadi. Namun ia tidak menampik bila lingkungan juga bisa berpengaruh.
"Tapi walaupun dia punya gen kanker paru-paru, jika ia menjaga dengan tidak merokok maka kanker tersebut belum tentu jadi," lanjutnya.
5. Makan tahu dan bayam bersamaan dapat memicu kista
|
Foto: Thinkstock/Riki Risnandar
|
Hal ini ditanggapi oleh dr Damar Prasmusinto, SpOG dari RS Brawijaya sebagai berita sumir. "Enggak ah, setahu saya nggak ada hubungannya tuh (dengan kista)," jelasnya.
Penyebab kista, lanjut dr Damar, umumnya terdiri dari dua hal, yaitu bawaan lahir dan endometriosis atau pertumbuhan yang tidak lazim pada lapisan endometrium. Keduanya tentu tidak ada kaitannya dengan makanan yang dikonsumsi.
Namun dr Damar tidak menampik bila makanan bisa memicu gangguan reproduksi perempuan, terutama makanan tidak sehat atau junk food. Sedangkan tahu dan bayam selama ini diketahui sebagai bahan makanan sehat.
6. Petai lebih ampuh mengatasi kanker daripada kemoterapi
|
Foto: Getty Images
|
Sumbernya hanya dikatakan berasal dari salah satu produsen obat terbesar di dunia. Meskipun mencantumkan nama institusi yang tampak bonafid, yaitu 819 Sweden Riset Biosains, LLC Cause Street, saat dicari lewat situs Google, nama institusi ini juga tidak dapat ditemukan.
Menanggapi pesan ini, Prof Dr Karmel L Tambunan, SpPD-KHOM mengatakan, "Memang umumnya obat kanker itu berasal dari tumbuh-tumbuhan, jadi saya juga tidak bisa membenarkan atau menyangkal bahwa petai bisa digunakan untuk mengobati kanker."
Akan tetapi, lanjut dr Karmel, pada prinsipnya, sesuatu dikatakan bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit jika sudah melalui tahapan pembuktian secara ilmiah. Kalau sudah terbukti pun seharusnya hasil penelitian itu sudah dilaporkan di jurnal atau pertemuan internasional.
Halaman 2 dari 7











































