Berdampak Fatal, Radang Otak Encephalitis Butuh Penanganan Cepat

Berdampak Fatal, Radang Otak Encephalitis Butuh Penanganan Cepat

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Kamis, 12 Nov 2015 08:48 WIB
Berdampak Fatal, Radang Otak Encephalitis Butuh Penanganan Cepat
Foto: istimewa
Jakarta - Dionisius Giri Samudra, seorang dokter asal Makassar meninggal dunia saat menjalani program internship di Maluku. Sang dokter muda terserang morbili atau campak, dengan komplikasi encephalitis.

Encephalitis merupakan infeksi atau peradangan pada otak. Penyebabnya pun dikatakan bermacam-macam, bisa karena virus, bakteri maupun parasit lain.

"Biasanya tidak langsung menurun, kecuali kalau karena virus yang sangat ganas," terang dr Diatri Nari Lastri, SpS(K), ahli saraf dari RS Cipto Mangunkusumo kepada detikHealth, Kamis (12/11/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun bila penyebabnya adalah parasit atau bakteri, prosesnya membutuhkan waktu yang cukup lama. Menurut dr Diatri, pada kondisi seperti ini encephalitis pun masih dapat diobati.

Baca juga: Kisah Tragis Dokter Muda di Aru, Sakit dan Tak Tertangani karena Transportasi

dr Diatri menambahkan seseorang dapat dicurigai terkena encephalitis bila mengalami gejala seperti demam tinggi, sakit kepala, muntah, kesadaran menurun hingga perubahan perilaku.

"Karena yang kena otak ya jadi sampai kesadaran menurun. Kalau ada gejala itu harus curiga ke sana, termasuk curiga ada meningitis juga," paparnya.

Selain berpatokan pada pemeriksaan klinis, encephalitis harus dipastikan terlebih dahulu dengan pengambilan cairan otak.

"Sebelum diambil cairannya harus kita CT scan dulu, baru kemudian kita ambil cairan otaknya," jelasnya.

Butuh Penanganan Cepat

Menanggapi tentang kasus meninggalnya Dionius, dr Diatri mengaku tak bisa banyak berkomentar karena ia tak mengetahui perjalanan penyakit pria ini. Akan tetapi ia memastikan encephalitis memang harus mendapatkan penanganan yang cepat.

"Bisa jadi karena RS-nya kurang lengkap, karena kan kita harus CT scan juga tadi, atau dokter spesialis syarafnya tidak ada," ucapnya singkat.

Baca juga: Jangan Terlambat Ditangani, Flu Singapura Bisa Sebabkan Radang Otak Anak

Berdasarkan keterangan dr Martin, spesialis penyakit dalam yang merawat Dionisius, seperti dikutip dari detiknews, pria ini awalnya menderita morbili (sakit campak) dan langsung dirawat di RS Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru.

"Memang ada infeksi morbili atau biasa disebut campak. Tapi dia juga komplikasi radang selaput otak. Selain itu juga ada infeksi paru-paru, saluran pernafasan," ujar Martin.

(lll/up)

Berita Terkait