KLB Hepatitis A di IPB dan Kerentanan Lingkungan Sekitar Kampus

KLB Hepatitis A di IPB dan Kerentanan Lingkungan Sekitar Kampus

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Minggu, 13 Des 2015 07:49 WIB
KLB Hepatitis A di IPB dan Kerentanan Lingkungan Sekitar Kampus
(Foto: AN Uyung Pramudiardja/detikHealth)
Jakarta - Sumber penularan hepatitis A di kalangan mahasiswa IPB (Institut Pertanian Bogor) memang belum dipastikan, kantin yang tidak higienis hanya salah satu kemungkinan. Yang pasti, ini bukan kali pertama KLB (Kejadian Luar Biasa) hepatitis A terjadi di lingkungan kampus.

Tahun 2011, sedikitnya 48 orang tertular hepatitis A di lingkungan kampus Universitas Parahyangan Bandung. Sedangkan pada rentang 2008 dan 2009, KLB hepatitis A di sekitar kampus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta bahkan menulari hingga ratusan orang.

Apa yang salah dengan lingkungan kampus? Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, Prof Dr Ir Yonny Koesmaryono menyebut kepadatan populasi sebagai salah satu persoalan. Kecamatan Dramaga, tempat kampus IPB berada, dinilainya sudah melampaui carrying capacity.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sudah high density population, bisa timbul macam-macam, diare dan sebagainya. Bisa dibayangkan, Dramaga ini kan hanya satu kecamatan kecil, yang dibanjiri 3.700 mahasiswa per tahun," kata Prof Yonny.

Baca juga: Saatnya Yogya Perangi Hepatitis A 

Kerja sama dengan pemerintah kabupaten dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini. Selain soal tata ruang, struktur bangunan juga perlu mendapat perhatian. Prof Yonny menyebut, beberapa tempat indekost bahkan tidak punya jendela sebagai ventilasi maupun tempat masuknya sinar matahari.


Warung-warung penjual makanan di sekitar kampus IPB (Foto: AN Uyung Pramudiarja/detikHealth)


Dihubungi terpisah, Ketua PPHI (Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia) Dr dr Rino Alvani Gani, SpPD-KGEH mengaitkan kepadatan populasi dengan higiene dan sanitasi. Di permukiman yang terlalu padat, konstruksi jamban dan sumur biasanya terlalu dekat sehingga rawan kontaminasi.

"Jika airnya tidak dimasak dengan baik, maka bisa menularkan virus hepatitis A," kata dr Rino, seperti dikutip pada Minggu (13/12/2015).

Baca juga: Disebut Menkes Kantinnya Tak Baik, IPB: Kantin yang Mana? 

Investigasi diperlukan untuk memastikan apakah pola penularannya adalah orang per orang atau melalui common source. Jika ditemukan common source sebagai sumber infeksi, maka perlu dilakukan pembersihan melalui kaporisasi dan pemberian desinfektan.

Untuk kampus IPB, Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menyebut ada 50 dus desinfektan yang akan digunakan untuk membersihkan 7 gedung asrama dan 137 kantin. Langkah ini dilakukan meski ada kemungkinan pola penularannya adalah orang per orang.

"Ini sekarang tanggap darurat dulu lah, yang penting mengatasi epideminya dulu," tegas Prof Yonny.


Virus Hepatitis A mati pada pemanasan 85' celcius. Namun alat makan yang tidak dicuci dengan air bersih bisa menjadi sumber penularan yang lain. (Foto: AN Uyung Pramudiarja/detikHealth)


(up/up)

Berita Terkait