Saatnya Yogya Perangi Hepatitis A

Saatnya Yogya Perangi Hepatitis A

- detikHealth
Rabu, 15 Jul 2009 12:35 WIB
Saatnya Yogya Perangi Hepatitis A
Yogyakarta - Yogyakarta sebagai kota pelajar merupakan daerah rawan terjadinya wabah Hepatitis A. Hal itu disebabkan tingkat keluar masuk pelajar dan mahasiswa di kota itu sangatlah tinggi.

Wabah penyakit Hepatitis A pernah terjadi di Yogyakarta pada tahun 2008. Peluang munculnya kembali wabah itu di Yogyakarta di masa mendatang sangatlah mungkin bila tidak da langkah-langkah antisipasi dan preventif. Akibat kejadian yang dimulai dari kawasan UGM itu telah menyebabakan sekitar 2.000 orang menderita penyakit tersebut.

"Harus ada langkah yang tepat untuk mencegah penyakit tersebut agar tidak menular kemana-mana," kata peneliti Hepatitis A dari Fakultas Kedkteran (FK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof dr Hari Kusnanto dalam acara seminar "Pentingnya Pencegahan Hepatitis A' di Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta, Rabu (15/7/2009).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyakit Hapetitis A adalah penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A (VHA). Transmisi VHA terjadi melalui penularna antar individu atau kontak langsung dan penularan melalui makanan dan minuman yang
tercemar.

Sebagai wilayah dengan intermdiate endemicity (penyebaran menengah) kata Hari, peluang munculnya kembali penyakit itu tetap ada. Sebab Yogyakarta merupakan daerah dengan orang pendatang baik dari mahasiswa maupun non mahasiswa yang cukup besar.

Menurut Hari, meski sebagian wilayah DIY pernah terjangkit hepatitis seperti di UGM, bukan berarti daerah lain tertutup. Namun potensi tersebut tetap ada bila tidak diwaspadai. Wabah hepatitis A tidak hanya terjadi pada tahun 2008 saja, tapi sebelumnya juga pernah terjadi di Kulonprogo.

"Ini bisa jadi petunjuk wabah itu bisa muncul lagi sewaktu waktu," katanya.

Dia mengatakan orang yang pernah sakit memang akan mendapat kekebalan, dari waktu ke waktu kekebalan akan menurun atau berkurang. Sementara itu para pendatang terus masuk setiap waktu ke Yogya. "Hal ini juga tidak menutup kemungkinan akan membawa penyakit itu," katanya.

Meski penyakit hepatitis memang tidak separah Hepatitis B dan Hepatitis C, namun tetap membawa dampak buruk bagi penderita dan masyarakat karena kehilangan masa produktifnya.

Untuk melakukan pencegahan perlu pengawasan terhadap kebersihan di lingkungan sekitar. Bila makan di luar seperti di warung makan pinggir jalan atau di kaki lima kebersihan warung juga harus diperhatikan. Sebab pada kenyataannya di warung kaki lima justru seringkali terlihat saat membersihkan piring atau gelas minuman hanya menggunakan dua ember air.

"Satu ember untuk mencuci yang kotor dan satu ember lagi untuk air bersih. Padahal piring atau gelas yang cuci banyak sekali," katanya.

Dia menyarankan untuk mencuci semua perabotan makan dengan baik dan benar-benar bersih. Sebab hal itu adalah salah satu cara untuk mencegah terjadinya wabah hepatitis A. Kalau perlu air yang digunakan diberikan bubuk kaporit.

Sementara itu dr M. Jufrie SpA, PhD menambahkan Hepatits A dapat dicegah dengan perbaikan kebersihan sanitasi lingkungn serta melakukan pola hidup bersih dan sehat. Pola hidup bersih itu harus diterapkan baik untuk perorangan maupun keluarga seperti cuci tangan dengan sabun dan melakukan vaksinasi. Vaksin Hepatitis A saat ini merupakan cara pencegacahan yang paling efektif dalam menurunkan kasus hepatisis A.

Rekomendasi Obat


(bgs/ir)

Berita Terkait