Setahun Pakai Steroid Demi Badan Kekar, Pria Ini Meninggal karena Kanker Hati

Setahun Pakai Steroid Demi Badan Kekar, Pria Ini Meninggal karena Kanker Hati

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Kamis, 17 Des 2015 16:07 WIB
Setahun Pakai Steroid Demi Badan Kekar, Pria Ini Meninggal karena Kanker Hati
Foto: Facebook
Lancashire, Inggris - Pria manapun ingin bertubuh kekar agar terlihat menarik. Begitu pun dengan Dean Wharmby. Namun selain rajin ke gym, Dean juga menggunakan jalan pintas, yaitu mengonsumsi steroid.

Diakui Dean, konsumsi steroid hanya berlangsung di tahun pertama saja, saat dirinya sedang membentuk tubuhnya. Ia melakukannya karena setahu Dean 'semua orang juga memakai steroid'.

Setelah sukses menjadi binaragawan, Dean juga menjajal profesi sebagai personal trainer. Saat itulah Dean mulai mengadopsi pola makan yang tidak sehat. "Saya bisa melatih tujuh klien sekaligus dalam sehari. Tetapi kemudian saya harus punya energi untuk melatih diri saya sendiri," tuturnya beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mendapatkan energi itu, Dean mengonsumsi 10.000 kalori yang diperoleh dari burger, pizza dan bacon, termasuk 7-8 kaleng minuman berenergi. Ini belum termasuk makanan yang biasa dikonsumsi binaragawan seperti protein shakes, telur dan ayam. Karena pola makan seperti ini, bobotnya bisa mencapai 127 kg.

Baca juga: Bigorexia, Obsesi Punya Tubuh Berotot yang Bikin Tertekan

Saat kekasih Dean, Charlotte, pertama kali bertemu dengannya 8 tahun lalu, ia sudah curiga pria ini menggunakan steroid untuk membentuk otot-otot di tubuhnya. Namun di tahun 2010, Dean berupaya menghentikan kebiasaannya itu. Hanya saja ketika Dean kembali ke pola makan normal, tubuhnya justru mulai sakit-sakitan.

Ketika diperiksakan, dokter menemukan tumor di dalam liver atau hati Dean. Bahkan tak hanya satu, tapi beberapa tumor sekaligus. Akan tetapi saat ditawari untuk kemoterapi dan transplantasi hati, Dean menolak.

Dean setelah didiagnosis kanker (Foto: Facebook)

Ia memilih menggunakan pengobatan alami, seperti reiki dan pengobatan herbal. "Saya ingin menggunakan cara alami karena saya ingin terus hidup," tekadnya seperti dikutip dari news.com.au, Kamis (17/12/2015).

Setelah mengurangi makan junk food, tumor di tubuh Dean hilang dalam kurun satu tahun. Namun kebiasaan lama menggoda kembali, dan di tahun 2013, bapak satu anak itu akhirnya jatuh pingsan di luar gym tempatnya bekerja dan dilarikan ke rumah sakit.

Satu tahun berikutnya, Dean kembali ke gaya hidupnya yang sehat. Namun kekasihnya minta putus dan gaya hidup Dean tak karuan lagi. Tahu-tahu di bulan November, Dean sudah menjalani perawatan intensif. Saat itu ia hanya diberitahu umurnya tinggal tiga minggu lagi.

Tumornya sudah terlalu besar untuk dioperasi, dan kemoterapi juga tidak akan memberikan pengaruh apapun. Beruntung kekasihnya mau kembali dan mengurusnya agar kembali ke gaya hidup sehatnya.

Baca juga: Mitos ASI Pengganti Suplemen Binaraga, Ini Tanggapan Para Ahli

Keduanya juga mendokumentasikan perjuangan Dean untuk bisa sembuh di akun Facebook dengan nama 'Dean's Journey'. Lewat media yang sama, keduanya juga menggalang dana untuk membiayai pengobatan pria asal Rochdale, Lancashire, Inggris itu.

Menjelang kematiannya, Dean meminum 200 tablet herbal dalam sehari. Di bulan Juli lalu, ia juga pindah ke Springhill Hospice, di mana kemudian ia menghembuskan napas terakhirnya pada umur 39 tahun.

Dari hasil otopsi, dipastikan bahwa kanker di tubuh Dean merupakan 'dampak langsung' dari penggunaan steroid, khususnya steroid anabolik. (lll/vit)

Berita Terkait