Sebagai seorang musisi, Carlos cemas bila operasi yang akan dihadapinya nanti dapat mengakibatkan kerusakan pada otaknya, terutama kemampuannya membaca nada dan bermain musik. Untungnya Carlos berada di tangan yang tepat. Tim dokter yang akan membedahnya di Carlos Haya University Hospital, Spanyol meyakinkan bahwa pria ini akan baik-baik saja selepas operasi.
Baca juga: Pasien Operasi Lebih Rileks Jika Dengar Musik Klasik
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi setelah tim bedah siap memulai operasi, Guillermo meminta Carlos untuk berhitung dari 1-10 sementara tim bedah berupaya merangsang otaknya dengan elektroda.
Sejurus kemudian, Carlos diminta membaca sebuah kertas musik, lalu memainkan alat musik yang dikuasainya selama ini, yaitu saksofon, persis di tengah-tengah berlangsungnya operasi.
Carlos saat dibedah otaknya (Foto: Mirror) |
Di depan 'penontonnya' saat itu, yaitu 16 anggota tim medis, Carlos memainkan sebuah lagu bergenre jazz klasik dengan apik, walaupun ia sebenarnya sedang dioperasi.
"Karena ia adalah musisi profesional, ini adalah satu-satunya cara untuk memastikan operasi yang kami lakukan takkan merusak sebagian otaknya, terutama di bagian yang berkaitan dengan kemampuan bermusiknya," papar Guillermo seperti dikutip dari Mirror, Kamis (17/12/2015).
Tindakan bedah yang digelar pada Oktober lalu itu akhirnya rampung setelah berlangsung selama 12 jam. Operasi pun dinyatakan sukses, dengan tumor di otak Carlos terangkat sepenuhnya.
Bahkan pria berumur 27 tahun itu sudah dinyatakan pulih dua bulan kemudian. "Dua bulan lalu, saya masih berada di atas meja operasi. Dan sekarang saya sudah ada di sini, seperti terlahir kembali," tutup Carlos.
Baca juga: Korban Kecelakaan yang Alami Gegar Otak Jangan Langsung Diberi Minum (lll/vit)












































Carlos saat dibedah otaknya (Foto: Mirror)