Namun demikian Alzheimer's Society mengatakan bahwa meski pasien tak bisa mengingat, namun kunjungan keluarga tetap dapat memberikan stimulasi perasaan bahagia.
Bahkan dengan kondisi yang semakin parah pasien bisa mempertahankan kemampuan ingatannya terhadap emosi. Ini artinya pasien masih bisa merasakan senang, sedih, atau kesal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alzheimer's Society melakukan survei pada 300 orang dengan demensia dan lebih dari setengahnya mengaku mereka sudah jarang atau bahkan tak terlibat dalam aktivitas sosial. Sekitar 64% mengaku bahwa dirinya merasa terisolasi.
"Menghabiskan waktu bersama orang yang dicintai dan terlibat dalam aktivitas yang berarti dapat memberikan dampak kuat yang positif. Bahkan jika mereka pada akhirnya tidak dapat mengingat peristiwa itu sendiri," ujar Pemimpin Eksekutif Alzheimer's Society Jeremy Hughes seperti dikutip dari BBC pada Sabtu (2/1/2016).
Survei yang dilakukan secara terpisah pada 4.000 anggota masyarakat menunjukkan 68 persen orang-orang sebetulnya ingin menjenguk kerabatnya yang punya demensia dan tak mengenali mereka lagi. Namun karena kesibukan sehari-hari hanya sedikit yang pada akhirnya pergi berkunjung.
Baca juga: Ilmuwan Sukses Pulihkan Fungsi Memori pada Anjing, Bisa Sembuhkan Pikun? (fds/up)











































