Menristekdikti Nasir mengatakan dirinya tak ingin alat Dr Warsito berkembang namun tak sesuai aturan sehingga terjadi seperti kasus yang menimpa klinik Chiropractic First belakangan ini. Seorang pasien harus kehilangan nyawanya diduga karena menjalani terapi medis yang tak sesuai prosedur.
Oleh karena itu perlu ada Prosedur Standar Operasional (SOP) yang jelas ketika alat dikembangkan bersama-sama antara tim dari Warsito dan pihak rumah sakit pendidikan yang akan terlibat. Pihak Kemenristekdikti dengan Kemenkes rencananya akan melakukan rapat dalam waktu dekat terkait hal tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini harus dikawal terus jangan jadi praktik-praktik gelap," lanjutnya.
Baca juga: Kemenkes Tegaskan Riset Rompi Antikanker Dr Warsito Tetap Akan Terus Berjalan
Ditemui pada kesempatan yang sama, pelaksana tugas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) drg Tritarayati, SH, MHkes, mengkonfirmasi bahwa rompi antikanker Dr Warsito akan terus dikembangkan. Tritarayati yang akrab disapa Tari ini menyebut akan ada pendampingan tenaga ahli yaitu dokter dan pasien yang dilibatkan bukan dalam rangka berobat tapi dalam koridor riset.
"Sikap pemerintah sama. Dalam hal ini Kemenristekdikti maupun Kementerian Kesehatan intinya akan terus melanjutkan riset penelitian bapak Warsito," kata Tari.
Baca juga: Kemenkes dan Kemenristekdikti Kunjungi Lab Dr Warsito (fds/up)











































