Pelaksana tugas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) drg Tritarayati, SH, MHkes, mengatakan nantinya alat akan dikembangkan tapi fokus untuk satu jenis kanker saja. Hal ini agar sesuai dengan protokol medis seperti yang telah ditetapkan oleh World Health Organization (WHO).
"Kita tak bisa pukul rata, artinya kita akan pilih. Kalau lihat dari pendanaan dan kemampuan SDM (sumber daya manusia -red) yang sekarang, kita mulai dari yang ada, yang paling banyak di masyarakat mammy (payudara -red) dan serviks, jadi itu mungkin prioritas," kata Tritarayati yang akrab disapa Tari ketika mengunjungi laboratorium Dr Warsito di Tangerang, Senin (11/1/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riset rompi antikanker akan berjalan dengan menjadikan elemen Patient, Intervention, Comparison dan Outcome (PICO) sebagai fokus dasarnya. Tari menjelaskan 'Patient' artinya siapa saja yang bisa mendapatkan terapi, 'Intervention' adalah bagaimana rompi bekerja, 'Comparison' melihat bagaimana bila rompi dibandingkan dengan prosedur yang standar seperti kemoterapi atau radioterapi, dan terakhir 'Outcome' adalah manfaat apa yang diperoleh pasien dari rompi.
"Nanti kita lihat (teknisnya -red). Kita belum selesaikan ini evaluasinya, nanti dalam beberapa hari kita akan sampaikan," ucap Tari.
Menurut Tari sudah ada beberapa rumah sakit pendidikan yang berkomitmen untuk membantu pengembangan alat Warsito. Dengan dilibatkannya rumah sakit artinya partisipan penelitian yang ada di daerah dapat lebih mudah untuk terlibat dengan pengembangan alat dan tetap sesuai dengan protokol dunia medis.
Baca juga: Kemenkes Tegaskan Riset Rompi Antikanker Dr Warsito Tetap Akan Terus Berjalan (fds/up)











































