Terkait hal ini, dr Hari Nugroho SpOG mengutarakan perforasi adalah menembusnya Intrautterine Device (IUD) keluar dari rahim atau bisa diibaratkan 'jebol' keluar rahim. Sehingga, dapat dikatakan salah satu komplikasi pemasangan KB spiral adalah perforasi.
"Jadi sekitar 1 dari 1.000, terjadi jebol dinding rahim itu, spiralnya nggak di dalam rahim," kata dr Hari saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Senin (11/1/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pakai KB Spiral atau Pil KB Bikin Badan Tambah Melar? Ini Kata Dokter
"Kemungkinan pakai IUD lalu hamil kan kecil ya. Sekitar 1 per 1.000, bahkan lebih rendah. Kalau ternyata pakai IUD dan hamil, lebih tinggi jadi ektopik dibanding dengan kehamilan normal. Sehingga, persentase orang pakai IUD lalu kebobolan lebih tinggi menjadi kehamilan ektopik dibanding orang yang hamil tanpa KB," kata dr Hari.
Tetapi, secara kumulatif, kemungkinan terjadinya kehamilan ektopik tidak meningkat bila dibandingkan dengan wanita yang tidak memakai KB karena kemungkinan hamil saat memakai IUD sangat kecil, demikian ditambahkan dr Hari.
Kemungkinan 'kebobolan' saat memakai KB spiral sehingga muncul kehamilan ektopik terjadi karena ada sesuatu yang menutupi jalan lahir. Sehingga kemungkinan jika hamil, lebih besar tidak bisa masuk ke rahim karena adanya IUD.
Baca juga: Ciri-ciri Hamil di Luar Kandungan
(rdn/up)











































