"Bagaimanapun ini (aksi teror) adalah sesuatu yang besar. Ada korban, dan bisa menimpa kita semua," kata Liza Marielly Djaprie, seorang psikolog dari Sanatorium Dharmawangsa, Jakarta Selatan, dalam pebincangan dengan detikHealth, Jumat (15/1/2016).
Liza mengajak siapapun untuk selalu berempati pada korban, baik yang terdampak secara langsung maupun tidak langsung. Bagaimanapun, ada sejumlah orang terkena ledakan. Kepanikan juga sempat melanda banyak orang saat kejadian berlangsung hingga beberapa saat sesudahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: #KamiTidakTakut Beredar di Media Sosial, Ini Pesan Psikolog
Namun munculnya berbagai lelucon seputar aksi teror juga bisa dipandang dari sisi positif. Liza mengatakan, kemampuan untuk melihat sebuah tragedi dari sisi lain termasuk dalam komponen kecerdasan emosional. Salah satunya, mengemasnya sebagai humor.
Salah satu lelucon yang muncul pasca aksi teror di Jl MH Thamrin adalah parodi dari gerakan #KamiTidakTakut, yang diplesetkan menjadi #KamiNaksir. Tanda pagar berbau humor ini merujuk pada sosok polisi ganteng yang kabarnya bernama Rino Soedarjo yang terlibat dalam aksi penumpasan pelaku teror di seputaran pusat perbelanjaan Sarinah pada Kamis kemarin.
![]() Sosok polisi ganteng yang terlibat dalam penumpasan aksi teror di Jl MH Thamrin (sumber: viral) |
Analisis Google Trends dalam 24 jam terakhir menunjukkan, pencarian dengan kata kunci 'Rino Soedarjo' dan 'Polisi Ganteng' beberapa kali menenggelamkan kata kunci 'Kami Tidak Takut'. Di Twitter, tanda pagar #KamiNaksir bahkan menjadi trending topic sejak Jumat tengah malam.
Baca juga: Kami Tidak Takut, Cuma Deg-degan!
Pantauan pada pukul 15.00 WIB, catatan Google Trends dalam 4 jam terakhir menunjukkan adanya lonjakan signifikan pada pencarian 'Meme Sarinah' yakni sebesar 160 persen, dan 'Meme Lucu Bom Sarinah' sebesar 130 persen. Penelusuran dengan kata kunci 'Polisi Ganteng Bom Sarinah' terpantau mengalami peningkatan sebesar 110 persen.
(up/vit)












































