Seperti diungkapkan psikolog klinis Pustika Rucita, B.A.,MPsi, Psikolog, penyebab paling utama kedua sindrom ini adalah faktor di masa kanak-kanak yaitu pola pengasuhan orang tua yang kurang tepat. Pola pengasuhan atau pengalaman tidak mengenakkan di masa lalu pun bisa memicu timbulnya sindrom ini.
"Pola asuhnya yang memengaruhi, biasanya pola asuh yang rentan memicu kondisi ini adalah pola asuh orang tua yang otoriter atau yang permisif atau terlalu memanjakan," tutur wanita yang akrab disapa Cita ini ketika berbincang dengan detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibatnya, anak-anak ini akan sulit memikul tanggung jawab yang lebih besar di ke depannya. Nah, pola asuh permisif yang diterapkan orang tua biasanya digambarkan dengan kondisi di mana orang tua terlalu membebaskan anak atau menurut Cita lebih seperti memanjakan. Pada pola asuh seperti ini, segala hal yang anak minta bakal dituruti orang tua tanpa adanya pemberian syarat daya juang dari anak yang sesuai.
"Sehingga anak rentan untuk tumbuh dalam pola pikir bahwa ia bisa selalu mendapatkan apa yang dia mau dengan mudah, tanpa harus bekerja keras, salah satunya adalah dengan mengandalkan orang lain," kata Cita.
Baca juga: Kenali, Ciri-ciri Orang dengan Peter Pan Syndrome dan Cinderella Complex
Dikutip dari Science Daily, Humbelina Robles Ortega, profesor di Department of Personality, Evaluation and Psychological Treatment, University of Granada mengatakan, orang tua yang overprotektif bisa menyebabkan kecemasan berlebih pada anak ketika mereka tumbuh dewasa dan pada akhirnya, muncullah sindrom ini.
Sebab, anak-anak dengan orang tua yang overprotektif tidak mampu mengembangkan keterampilan yang mereka perlukan untuk menghadapi segala permasalahan dalam kehidupannya. Karena merasa dimanjakan sejak kecil, orang dewasa muda dengan peter pan syndrome atau cinderella complex menganggap masa kanak-kanak dan remajanya adalah masa keemasan.
"Sehingga, mereka berusaha untuk bisa memperpanjang masa itu. Akibatnya, mereka sulit mengambil tanggung jawab, menjaga janji pada orang lain, dan kurang percaya diri. Keadaan-keadaan tersebut berpengaruh pada kinerja mereka di tempat kerja, serta hubungan mereka di kehidupan sosial," tutur Ortega.
Baca juga: Cara Mencegah Anak Manja
(rdn/vit)











































