Salah satu efek yang ditakutkan dari konsumsi antibiotik sembarangan pada anak-anak adalah kelak muncul resistensi antibiotik. Dalam kondisi ini, bakteri memiliki kemampuan untuk melawan efek obat yang digunakan untuk mencegah maupun menyembuhkan infeksi. Akibatnya, penyakit pun tak kunjung sembuh.
Disampaikan oleh okter spesialis paru di RSUP Persahabatan Jakarta, dr Fathiyah Isbaniah, SpP(K), MKed, bahwa penyakit yang menyerang anak-anak lebih sering disebabkan oleh virus dibandingkan bakteri, sehingga penggunaan antibiotik tak selalu dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Fathiyah melanjutkan, jika memang anak diberikan resep antibiotik, maka orang tua harus aktif bertanya pada dokter. Tanyakan apa benar anak benar-benar butuh minum antibiotik? Jangan lupa tanyakan juga tentang ketentuan minum antibiotik yang diperlukan, sehingga orang tua tak salah memberikan dosis.
Pendapat yang sama disampaikan oleh dokter spesialis anak dari RSUD Dr Soetomo Surabaya, dr Meta Hanindita, SpA. Menurutnya, efek yang paling ditakutkan dari konsumsi antibiotik sembarangan pada anak adalah resistensi.
"Orang tua harus cermat. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, orang tua minta antibiotik padahal tidak diresepkan. Katanya supaya cepat sembuh, padahal mungkin tidak ada hubungannya sama sekali. Bahkan ada juga yang tidak diresepkan lantas beli sendiri," imbuh dr Meta.
Meskipun demikian, dr Meta menegaskan bahwa jangan pula lantas orang tua 'parno' dengan antibiotik. Ada beberapa penyakit yang memang benar-benar membutuhkan konsumsi antibiotik. "Intinya diskusikan dengan dokter agar pemberiannya tepat," pesannya.
Baca juga: Hii! Resistensi Antibiotik Munculkan Risiko Kencing Nanah Kebal Obat (ajg/up)











































