Adalah National Physical Laboratory (NPL) dan University College London yang tengah mengembangkan penelitian tersebut. Diyakini protein dalam ASI bisa digunakan untuk membuat antibiotik yang bisa menanggulangi bakteri kebal obat.
Ditengarai dalam ASI ada fragmen sangat kecil berukuran kurang dari satu nanometer dan memiliki protein yang bersifat anti-mikroba. Protein yang disebut laktoferin tersebut diketahui efektif membunuh bakteri, jamur dan bahkan virus. Inilah yang membuat ASI bisa melindungi bayi dari penyakit dalam bulan pertama hidupnya. Demikian dikutip dari Guardian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Seram! Begini Kondisi Dunia Bila Semua Bakteri Kebal Obat
Jadi kapsul tersebut diibaratkan seperti proyektil yang dengan cepat dan efisien menghantam bakteri yang disasar. Ditengarai bakteri yang tersasar akan hancur dalam sepersekian detik, sehingga mustahil untuk bertahan.
Obat ini juga ditengarai dapat digunakan untuk mengobati penyakit genetik, seperti anemia sel sabit, cystic fibrosis dan distrofi otot Duchenne.
Sembari obat tersebut masih dikembangkan, Kepala Medis Inggris, Dame Sally Davies, memperingatkan masyarakat agar tidak terlalu sering menggunakan antibiotik. Sebab pemakaian antibiotik yang bijak bisa membantu menghindari kasus bakteri kebal obat. Selain itu setiap dekade, menurut Davies, dibutuhkan rata-rata 10 antibiotik baru.
Perdana Menteri Inggris David Cameron juga telah memperingatkan bahwa keberadaan bakteri super yang kebal obat berpotensi membawa dunia medis modern kembali ke Era Kegelapan. Tak heran, dia telah mendirikan panel untuk mengatasi resistensi antibiotik. Demikian Daily Mail melaporkan.
Saat bakteri kebal obat, Profesor Timothy Walsh dari University of Cardiff, Inggris, mengatakan bakteri seperti E.coli yang umum mengontaminasi makanan dan membuat diare nantinya akan menjadi masalah serius. Selain itu jumlah pasien yang meninggal karena berbagai penyakit di seluruh penjuru dunia akan meningkat tajam.
Prosedur operasi tak bisa dilakukan oleh dokter karena luka yang ditinggalkan pada tubuh dapat meningkatkan risiko terhadap infeksi. Bahkan luka kecil misal karena terjatuh atau tertusuk paku bisa berujung pada kematian.
Baca juga: Malaria Kebal Obat Muncul di Kamboja dan Thailand (vit/lll)











































