Ingin Bersepeda Lebih Nyaman, Banyak Wanita Minta Miss V-nya Dirombak

Ingin Bersepeda Lebih Nyaman, Banyak Wanita Minta Miss V-nya Dirombak

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Rabu, 10 Feb 2016 18:31 WIB
Ingin Bersepeda Lebih Nyaman, Banyak Wanita Minta Miss V-nya Dirombak
Foto: Thinkstock
London - Bagi kebanyakan orang, bersepeda bukanlah hal yang menyenangkan, apalagi bila dilakukan dalam waktu lama atau menempuh jarak jauh. Keluhan terbanyak muncul dari wanita, sebab kemaluan mereka harus tertekan dalam waktu lama.

Namun seorang dokter bedah plastik di Harley Street, London mencatat adanya kenaikan jumlah pasien yang ingin mendapatkan labiaplasty, yaitu prosedur untuk memperpendek bagian vagina bernama labia minora.

Tujuannya, agar kemaluan mereka tidak terlalu lama bergesekan dan tertekan saat bersepeda. Sampai-sampai ada istilah tersendiri untuk menyebut prosedur ini, yakni 'saddle surgery atau bedah sadel (dudukan sepeda, red)'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peneliti menduga ini ada kaitannya dengan jumlah pesepeda perempuan yang semakin meningkat belakangan. Jumlah kenaikannya bisa mencapai lebih dari lima persen dalam kurun 2014-2015 saja.

Ahli bedah plastik Angelica Kavoumi kepada Daily Mail juga mengungkapkan, dalam setahun saja, jumlah pasien yang meminta labiaplasty mencapai tiga kali lipat. Hanya saja pasiennya rata-rata memilih prosedur ini bukan semata karena alasan kosmetik, tetapi soal kenyamanan, semisal saat bersepeda atau berkuda.

"Banyak di antaranya wanita karir yang mengendarai sepeda untuk bekerja. Mereka aktif dan usianya berkisar 30-an tahun," terangnya seperti dikutip pada Rabu (10/2/2016).

Prosedurnya sendiri berlangsung selama satu jam saja. Tiap pasian juga diberi kebebasan untuk memilih apakah menggunakan bius lokal atau menyeluruh. Selepas operasi, pasien harus memulihkan diri setidaknya selama 10-14 hari, sembari menunggu pendarahan dan pembengkakannya hilang.

"Untuk kembali beraktivitas, biasanya butuh waktu 4-6 minggu, tetapi baru benar-benar nyaman lagi setelah 8 minggu," ungkapnya.

Baca juga: Akses Pornografi dan Tren Yoga Dikaitkan dengan Operasi Permak Miss V

Lantas apakah prosedur ini benar-benar dibutuhkan? Spesialis kandungan Pari Ghodsi, MD menambahkan, senyampan seorang wanita merasa tak nyaman ketika mengenakan celana ketat atau mengendarai sepeda, maka operasi ini dapat diberikan. Lain halnya jika alasannya adalah kosmetik.

Sebelum melakukannya, seorang pasien juga harus menjalani konsultasi dengan sang dokter berulang kali, tak peduli walau operasi yang dilakukan tergolong bersifat minor atau kecil. Ini dilakukan agar pasien tak hanya memahami manfaat prosedurnya, tetapi juga efek samping dan risikonya.

Di sisi lain, daripada dioperasi, ganti sadel sepeda atau dudukan yang lama dengan yang bantalannya lebih empuk, atau pakailah celana bersepeda yang telah dilengkapi bantalan khusus untuk melindungi kemaluan. Bisa juga dengan mengoleskan semacam pelicin di labia bila memang terjadi lecet saat bersepeda dalam waktu lama.

Baca juga: Operasi 'Rombak' Miss V, Adakah Pengaruhnya Untuk Kesehatan Seksual? (lll/vit)

Berita Terkait