Untuk itulah, Clare menjalani fisioterapi. Namun, nyeri di bahu Clare tidak kunjung reda dan justru bengkaknya makin parah. Ia lantas menjalani serangkauan tes dan diketahui, Clare mengidap melanoma (kanker kulit) agresif. Dokter menduga melanoma yang diidap Clare berkaitan dengan prosedur pengangkatan tahi lalat yang dilakukannya beberapa tahun lalu.
"Sayangnya dua bulan setelah didiagnosis melanoma, Clare meninggal dunia. Dia tidak sempat menjalani terapi ganda yang kami pikir bisa memperpanjang kesempatan hidup Clare. Padahal, kami juga sudah berusaha mengumpulkan dana untuk pengobatan Clare," tutur saudara laki-laki Clare, Michael McNally seperti dilaporkan Liverpool Echo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu teman Clare, Stefanie juga mengatakan Clare amat sadar terhadap bahaya terpapar sinar matahari. Ia pun tidak pernah menggunakan sun bed dan rutin memakai sunblock, kacamata hitam, dan topi jika bepergian di cuaca yang terik. Untuk itu, Stefanie merasa tidak percaya ketika tahu temannya itu meninggal.
Untuk mengenang Clare, keluarga dan teman mendirikan Clare Daly Foundation untuk meningkatkan kepedulian terhadap melanoma dan bahaya sinar UVA. Selain itu, yayasan ini juga akan membantu pasien juga keluarga untuk bisa mendapat pengobatan melanoma yang semestinya. Clare Daly Foundation juga mendukung penelitian tentang kanker dan penatalaksanaannya.
"Tapi yayasan ini akan kami launching pada bulan April mendatang karena itu merupakan hari ulang tahun Clare yang ke-30. Kami ingin sekali meningkatkan kesadaran akan bahaya sinar UVA terutama untuk gadis seusia Clare. Kami juga ingin menekankan bahwa melanoma sebetulnya bisa dicegah," tutur Stefanie.
Baca juga: Di Stadium Lanjut, Melanoma Bisa Menyebar Hingga Otak
(rdn/up)











































