"Kadang-kadang, mitos seputar jalan kaki justru membuat kita enggan berjalan kaki. Padahal, banyak manfaat sehat yang dibalik jalan kaki. Untuk itu, baiknya abaikan hal-hal yang dipercaya seputar jalan kaki dan nyatanya hanyalah mitos," kata personal trainer di Southern California Equinox, Los Angeles, Sarah Kusch.
Nah, dikutip dari Prevention, berikut ini mitos-mitos soal jalan kaki yang masih banyak dipercaya masyarakat dan nyatanya tidak benar, seperti dipaparkan Kusch.
1. Jalan kaki harus dijadikan bentuk latihan fisik
|
Foto: thinkstock
|
"Bahkan ketika Anda tidak menjadikannya latihan fisik, jalan kaki dengan celana pendek atau celana pensil, lalu sepulang kerja atau sekadar pergi ke suatu tempat sudah menjadi bentuk latihan fisik secara tidak disadari," tutur Kusch.
Penelitian juga menunjukkan jalan kaki tiap 10 menit lalu da jeda akan lebih baik untuk mengendalikan tekanan darah dan gula darah serta meningkatkan kebugaran tubuh, dibanding sesi jalan kaki selama 30 menit full.
2. Harus jalan 10.000 langkah per hari
|
Foto: thinkstock
|
Studi dalam jurnal BMJ mengungkapkan jalan kaki 10.000 langkah per hari memang bisa memperbaiki indeks massa tubuh dan sensitivitas insulin. Namun, ketika Anda hanya bisa melakukan 2.000 langkah per hari atau kurang dari 10.000 langkah, itu pun tetap bermanfaat untuk kesehatan.
3. Perlu ada variasi kecepatan supaya jalan kaki lebih bermanfaat
|
Foto: thinkstock
|
"Yang paling penting, buatlah jalan kaki menjadi sesuatu yang Anda sukai. Jika Anda lebih suka jalan di luar rumah ketimbang di treadmill, lalu lebih senang mendengarkan musik sambil jalan kaki, lakukan saja selama itu tidak menggangggu. Intinya, tidak ada patokan khusus apa yang mesti Anda lakukan saat berjalan kaki," tutur Kusch.
4. Jalan kaki tidak sebaik jogging
|
Foto: thinkstock
|
Dengan jogging, penurunan risiko hipertensi sebanyak 4,2 persen, kolesterol tinggi 4,3 persen, diabetes 12 persen, dan penyakit kardiovaskular sekitar 5 persen. Sedangkan, dengan jumlah pembakaran kalori yang sama, jalan kaki menurunkan risiko hipertensi sekitar 7,2 persen, kolesterol tinggi 7 persen, diabetes 12,3 persen, dan penyakit kardiovaskular 9 persen.
Baca juga: Geser Jam Makan dan Rajin Jalan Kaki, Berat Badan Wrindriawan Turun 35 Kg
Halaman 2 dari 5











































