"Pak Wapres memberi instruksi kepada Menteri Kesehatan untuk menyiapkan tenaga profesional ke luar negeri. Nah ini yang diutamakan perawat," kata Yuti ketika ditemui pada Indonesian International Nursing Conference & Exhibition (IINCE), JCC, Senayan, Selasa (22/3/2016).
"Kami dari Kementerian Kesehatan sudah cukup lama mengembangkan lembaga sertifikasi profesi perawat untuk luar negeri. Biar bisa diakui secara internasional jadi ujiannya uji kompetensi yang berdasarkan kebutuhan negara luar," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengapa perawat diutamakan dibanding dengan profesi lain menurut Yuti alasannya karena kebutuhan internasional yang tinggi. Hal ini terungkap saat negara-negara di World Health Assembly (WHA) kerap mengeluhkan ketersediaan tenaga perawat mereka yang kurang.
Di lain sisi Indonesia adalah salah satu negara pencetak tenaga kesehatan yang besar di Asia. Yuti mengungkapkan setidaknya tiap tahun bisa ada 30 sampai 35 ribu lulusan perawat baru.
"Nah menyikapi hal itu dan karena Indonesia punya banyak aset tenaga perawat maka ini potensi. Selain itu kan ini bisa jadi kesempatan untuk alih teknologi belajar iptek di luar untuk nanti kita terapkan di Indonesia," kata Yuti.
Baca juga: Alasan Perawat RI Kalah Populer dari Perawat Filipina di Kancah Internasional (fds/vit)











































