Tangan Kesemutan Ketika Bangun Tidur? Ini Penjelasan Pakar

Tangan Kesemutan Ketika Bangun Tidur? Ini Penjelasan Pakar

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Kamis, 24 Mar 2016 07:10 WIB
Tangan Kesemutan Ketika Bangun Tidur? Ini Penjelasan Pakar
Foto: ist
Jakarta - Posisi tidur miring merupakan salah satu posisi favorit ketika tidur. Selain mengurangi ngorok, posisi tidur miring juga memberikan kenyamanan ekstra.

Hanya saja, posisi tidur miring menyimpan risiko kesehatan. Salah satunya adalah rasa kesemutan di tangan atau bagian tubuh lainnya. Pakar mengatakan hal ini disebut sebagai capillary crush.

"Pembuluh darah kapiler tertekan karena berat badan yang hanya terfokus di satu sisi. Akibatnya, peredaran darah di sekitar lengan terganggu. Hal ini membuat rasa kesemutan dan mengurangi kualitas tidur Anda," tutur Michael Breus, PhD, pakar kesehatan tidur sekaligus penulis buku 'GOOD NIGHT: The Sleep Doctor's 4-Week Program to Better Sleep and Better Health,' dikutip dari CNN, Kamis (24/3/2016).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Bangun Tidur Tubuh Terasa Kaku? Hindari Tidur Miring Satu Sisi

Breus menjelaskan bahwa rasa kesemutan akibat posisi tidur miring bisa mengurangi kualitas tidur Anda. Sebabnya, Anda akan sering terbangun di tengah malam untuk mengganti ke posisi sebelahnya. Siklus ini berulang hingga pagi hari dan membuat perasaan lelah ketika bangun tidur.

Selain itu, gangguan peredaran darah kapiler juga memengaruhi lambung dan saluran pencernaan. Breus menyebut posisi tidur miring bisa menyebabkan asam lambung naik dan membuat rasa tidak nyaman di lambung dan kerongkongan.

"Karena itu jika Anda sering mengalami dua hal ini ketika tidur, sudah saatnya mencoba posisi tidur baru dengan telentang atau tengkurap," paparnya lagi.

Tidur miring juga bisa membuat tubuh bangun terasa kaku. Soal ini, dr Susetyo Soewarno, SpKO dari RS Jakarta, mengatakan karena adanya penggunaan otot berlebihan di salah satu sisi tubuh.

"Misalnya tidur miring di satu sisi saja, otot di sisi tersebut akan dipakai terus menerus. Akibatnya otot akan mengalami spasme yang menyebabkan badan terasa kaku," tutur dr Tyo, beberapa waktu lalu.

Spasme yang terjadi membuat otot mengerut. Otot yang mengerut tidak memiliki kemampuan untuk memanjang, atau dengan kata lain, otot kehilangan kemampuan fleksibilitasnya.

Baca juga: Lampu Kamar Jangan Bikin Silau Kalau Tak Ingin Kualitas Tidur Dikorbankan

Dilanjutkan dr Tyo, otot yang bengkak akan membuat pergerakan terganggu. Akibatnya badan terasa tidak nyaman dan aktivitas menjadi tidak maksimal.

Untuk itu, ia menyarankan agar orang merasa tubuhnya kaku setelah bangun tidur untuk melakukan stretching. Stretching yang dilakukan akan membuat otot kembali memanjang dan mengembalikan fungsi fleksibilitasnya. (mrs/vit)

Berita Terkait