"Keluhan yang dilaporkan berupa nyeri haid mencapai 79%, nyeri panggul sebanyak 69 persen, sedangkan nyeri saat berhubungan intim mencapai 45 persen," kata dokter yang merupakan pendiri GMITS (Gynecologic Minimally Invasive Treatment Surabaya - www.trust-gmits.com) ini kepada detikHealth.
Lantas, bagaimana bisa munculnya endometriosis memicu nyeri haid dan nyeri saat berhubungan intim? Menurut dr Hari, penyebab nyeri pada pasien endometriosis adalah pertumbuhan kelenjar endometrium di luar lokasi normalnya yakni di dalam rongga rahim. Nah, kondisi ini akan menimbulkan reaksi radang oleh tubuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reaksi radang ini, lanjut dr Hari, terjadi akibat tubuh mendeteksi ada sesuatu yang tidak seharusnya ada di lokasi tersebut. Kondisinya tidak berbeda seperti reaksi yang terjadi akibat kulit kemasukan benda asing seperti paku, demikian diungkapkan dr Hari.
Nah, reaksi radang inilah yang akan memberi rangsangan nyeri pada tubuh sebagai sinyal bahaya. dr Hari mengibaratkan seperti halnya alarm pada mobil kita yang berbunyi apabila terjadi pencurian. Sayangnya, menurut dr Hari reaksi radang yang terjadi di dalam organ tubuh tidak terlalu membuat pasien aware.
"Seringnya reaksi radang ini tidak serta merta bisa membuat pasien yang merasakannya melakukan sesuatu untuk menghentikan atau menghilangkan sel yang tidak semestinya ada ini untuk tumbuh dan memperbanyak diri," pungkas dr Hari.
Baca juga: Bisa Jadi Gejala Endometriosis, Jangan Anggap Remeh Nyeri Perut Saat Haid
(rdn/vit)











































