Salah seorang atlet nasional yang pernah mengalami cedera ini adalah pemain sepakbola Immanuel Wanggai. Sejak sekitar tahun 2011, gelandang asal Papua ini harus berkutat dengan cedera ACL akibat sliding tackle yang didapatnya dari pemain lawan.
Trauma akibat tackling membuat ligamen di lututnya sobek. Ligamen adalah jaringan yang menghubungkan tulang dengan otot, dan berfungsi untuk menjaga kestabilan persendian. Sobeknya jaringan tersebut sering disertai 'pop sound' atau suara 'krakk!'
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain karena kena tackle, cedera ACL juga bisa terjadi akibat gerakan atau manuver yang ekstrem. Misalnya berhenti mendadak atau memutar arah setelah berlari kencang. Bisa juga karena salah tumpuan saat mendarat usai duel di udara.
Baca juga: Cedera ACL Paling Banyak Dialami Atlet Profesional
![]() |
Bukan hanya menyakitkan, cedera semacam ini jika tidak tertangani dengan baik bisa menghancurkan karir seorang atlet. Bahkan sekalipun sudah dioperasi, peluang untuk pulih tidak selalu 100 persen. Pun, selalu ada risiko untuk mengalaminya lagi.
"Bisa cedera lagi itu ada 2 faktor. Faktor internal dari atletnya sendiri misalnya berat badan, skill, dan gaya bermain. Sedangkan faktor eksternal, seperti lapangan yang nggak bagus atau tackle dari pemain lain, itu juga bisa memicu cedera berulang," kata dr Zaini, SpKO.
Beruntung, Manu mendapat penanganan yang baik. Saat itu ia menjalani operasi dengan teknik Double-Bundle, dan belakangan ini ia sudah bisa merumput lagi di Timor Leste.
Baca juga: 5 Cedera yang Paling Banyak Dialami Saat Olahraga (up/vit)












































