Namun, dalam konferensi kanker di Amerika Serikat beberapa waktu lalu diungkapkan bahwa 69 persen dari pasien yang diberi dua obat imunoterapi, bertahan selama dua tahun. Percobaan yang dilakukan kepada 142 pasien ini memberikan harapan munculnya pengobatan yang efektif untuk 14.500 orang yang didiagnosis dengan melanoma ganas di Inggris setiap tahunnya.
Tidak hanya itu, 22 persen dari responden dinyatakan telah sembuh dari melanoma. Cara kerja dari obat kombinasi ini disebut cukup unik karena menggunakan sistem kekebalan tubuh pasien dan menggunakannya untuk menyerang kanker. Kedua obat antikanker ini sebenarnya cukup efektif bekerja sendiri, namun respons pada tubuh pasien sangat minim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan pembuat obat, Bristol-Myers Squibb, telah mengirimkan aplikasi untuk izin keamanan obat kepada European Medicines Agency. Meski harga obat tersebut disebut cukup mahal yakni mencapai Rp 1 miliar untuk perawatan selama satu tahun, diharapkan persetujuan bisa didapat dari Nationatl Health Service (NHS) pada bulan Juni mendatang.
Baca Juga: Risiko Kanker Kulit Tak Hanya Menghantui si Pemilik Banyak Tahi Lalat
"Kedua obat ini, nivolumab dan iplimumab telah mengubah harapan hidup orang dengan melanoma. Tingkat kelangsungan hidup sangat menjanjikan dan memberikan harapan banyak untuk keluarga pasien," ujar Dr James Larkin dari the Royal Marsden Hosiptal di London, dikutip dari Daily Mail, Kamis (21/4/2016).
Diungkapkan pula oleh Profesor Richard Marais, ahli kanker kulit bahwa perlu identifikasi pasien untuk mengetahui tingkat keberhasilan obat kombinasi ini terhadap pasien. Menurut Prof Marais, identifikasi ini akan membantu dokter untuk memastikan setiap pasien mendapat pengobanan yang mereka butuhkan.
Baca Juga: Studi Ini Kaitkan Jerawat dengan Meningkatnya Potensi Kanker (rdn/vit)











































