Jalani Permak Hidung, Bisakah Terjadi Reaksi Penolakan Tubuh?

Jalani Permak Hidung, Bisakah Terjadi Reaksi Penolakan Tubuh?

Nurvita Indarini - detikHealth
Kamis, 21 Apr 2016 18:32 WIB
Jalani Permak Hidung, Bisakah Terjadi Reaksi Penolakan Tubuh?
Foto: thinkstock
Jakarta - Pemasangan implan dilakukan dalam operasi plastik untuk memperbaiki bentuk hidung. Apakah bisa terjadi reaksi penolakan tubuh sebagai salah satu risikonya?

"Sebenarnya pada operasi hidung yang benar akan digunakan kualitas implan yang baik (medical grade) yang sifatnya tidak menimbulkan respons tubuh yang berlebihan, sehingga kemungkinan untuk ditolak tubuh sangatlah kecil," terang dr Beta Subakti Nata'atmaja SpBP-RE(K) dari RS Onkologi Surabaya dalam perbincangan dengan detikHealth.

Perkembangan di dalam dunia bedah plastik, operasi perbaikan bentuk hidung saat ini tak hanya menggunakan implan padat silikon, tapi kombinasi dengan tulang rawan pasien. Tekni ini memang lebih sulit, namun memberikan hasil yang jauh lebih natural dan memuaskan lantaran disesuaikan dengan bentuk dan karakter hidung pasien.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penggunaan tulang rawan tidak akan menimbulkan risiko penolakan, karena merupakan bagian dari tubuh penderita sendiri. Yang mungkin terjadi adalah (dan lebih sering dibandingkan penolakan) infeksi pada implannya atau tulang rawannya," papar dr Beta.

Baca juga: Risiko yang Menghantui Jika Jalani Operasi Permak Hidung Abal-abal

Nah, untuk mencegahnya yaitu dengan melakukan prosedur dengan tatacara yang steril, menggunakan bahan implan dengan kualitas baik, dan penanganan luka pasca operasi dengan baik pula. Karena apabila sampai terjadi infeksi yang parah maka biasanya cara yang dilakukan adalah dengan mencabut implan yang sudah terpasang.

"Dokter juga akan memberikan antibitotik sampai dengan infeksinya tertangani. Pada kasus ekstrem harus dilakukan operasi untuk membersihkan infeksinya," imbuh dr Beta.

Jika Anda berniat melakukan operasi permak hidung, maka sebaiknya konsultasi dulu dengan pihak yang berkompeten. Selain itu penting pula untuk mencari informasi yang banyak, terkait ahlinya, prosedurnya, kemungkinan komplikasi, dan lain-lain. Kalau Anda ragu, ada baiknya mencari second opinion.

Pastikan pula prosedur dilakukan di ruang operasi yang steril dengan standar yang baik. "Berhenti merokok minimal 3 minggu sebelum operasi. Ingat, ketika pisau sudah mengiris maka nasi sudah menjadi bubur. Apabila dikerjakan dengan benar makan hasil operasinya akan sangat memuaskan," tutur dr Beta.

Baca juga: Ini Cara yang Dilakukan Dokter Bedah Plastik Agar Hidung 'Permak' Tampak Alami


(vit/ajg)

Berita Terkait