Vaksin bernama PfSPZ yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Sanaria ini mengandung parasit malaria yang dilemahkan dengan radiasi. Vaksin ini bisa memberikan respons kekebalan terhadap malaria selama setahun sejak pemberian.
Dalam uji coba dengan berbagai variasi dosis yang dilakukan baru-baru ini, vaksin tersebut mampu memberikan efek perlindungan sebesar 55 persen. Laporan hasil uji coba tersebut dipublikasikan dalam jurnal Natural Medicine baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 55 relawan dilibatkan dalam uji coba tersebut, dibagi dalam 5 kelompok berdasarkan dosis dan rute pemberian vaksin. Dosis sangat tinggi yang diberikan melalui injeksi di otot tidak memberikan hasil, demikian juga 5 dosis kecil melalui intravena dan 3 dosis sedang.
Sedangkan dari 20 relawan dengan suntikan dosis 270.000 parasit yang dilemahkan, sebanyak 5 relawan tidak terinfeksi malaria meski telah digigit nyamuk. Disesuaikan dengan beberapa relawan yang drop out selama uji coba, diperoleh angka kumulatif kemanjuran vaksin sebesar 55 persen.
Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan dibanding eksperimen sebelumnya yang hanya memberi perlindungan selama 3 bulan. Namun untuk bisa digunakan secara klinis, masih butuh banyak penelitian lanjutan. Demikian dikutip dari Time, Rabu (11/5/2016).
Baca juga: Binatang Paling Mematikan di Bumi adalah Nyamuk (up/vit)











































