Studi: Paparan Pestisida Tingkatkan Risiko Amyotrophic Lateral Sclerosis

Studi: Paparan Pestisida Tingkatkan Risiko Amyotrophic Lateral Sclerosis

Hillariana Ikhlash Devani - detikHealth
Rabu, 11 Mei 2016 17:00 WIB
Studi: Paparan Pestisida Tingkatkan Risiko Amyotrophic Lateral Sclerosis
Foto: Thinkstock
Jakarta - Bahaya pestisida bisa mengenai siapa saja, mulai dari petani bahkan masyarakat. Variasi penyakit yang ditimbulkan pun juga beragam. Baru-baru ini, sebuah studi mengatakan paparan pestisida bisa meningkatkan risiko penyakit saraf Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS).

ALS atau dikenal juga sebagai Lou Gehrig's disease terjadi ketika terdapat mutasi gen C9orf72 pada tubuh. Penyakit yang juga menimpa fisikawan Stephen Hawking ini diketahui merupakan penyakit degenerasi saraf motorik. Akibat dari ASL, otot motorik atau otot lurik tidak dapat menerima perintah otak, pasien mengalami kelumpuhan, hingga terjadinya kematian.

Baru-baru ini, Dr Eva L Feldman dari University of Michigan mengungkapkan penggunaan pestisida seperti diphenyl-trichloroethane (DDT), methoxychlor, dan benzene hexachloride meningkatkan risiko ALS. Pestisida sendiri adalah bahan kimia yang digunakan untuk melindungi tanaman dari hama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Temuan kami mengidentifikasi polutan yang meningkatkan kemungkinan ALS dan ini menambah pengetahuan tentang faktor risiko ALS. Penelitian lebih lanjut tentang bahan kimia lain, mekanisme patogen dan variasi fenotopik perlu dilakukan agar studi ini lebih lengkap," ungkap Feldman, dikutip dari Medical News Today.

Baca Juga: Lumpuh Total Karena ALS, Wanita ini Tulis Biografi dengan Berkedip

Studi yang melibatkan 156 pasien ALS dan 128 responden kontrol ini melihat paparan pestisida pada tempat tinggal dan tempat kerja dari pasien. Selain itu, dilihat juga kandungan polutan di tubuh responden dengan mengambil sampel darah. Para peneliti menemukan bahwa kandungan pestisida dalam darah dan lingkungan dapat meningkatkan risiko ALS.

Mulai tahun 1940, DDT biasa digunakan oleh petani. Selain itu, DDT juga pernah digunakan untuk melindungi prajurit dan penduduk sipil dari malaria, typus dan infeksi penyakit lainnya. Namun, pestisida jenis DDT sendiri telah dilarang penggunaannya di Amerika sejak tahun 1972, setelah diketahui dapat meningkatkan risiko penyakit pada hewan dan manusia.
 
Dilaporkan oleh National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS), sekitar 12 ribu orang di Amerika Serikat didiagnosis mengidap ALS. Gejala awal penyakit ini di antaranya sulit berjalan, kram otot, dan sulit bicara. Sampai saat ini pun, penyebab pasti ALS belum diketahui.

Baca Juga: Kedutan di Wajah Gejala Penyakit ALS dan Bell's Palsy? Ini Kata Dokter

(rdn/vit)

Berita Terkait