Diperkirakan bila kebiasaan masyarakat dunia yang menggunakan antibiotik seperti 'permen' ini tak diubah, pada tahun 2050 bakteri kebal obat yang muncul bisa memakan korban sampai 10 juta jiwa per tahun. Ini artinya setiap detik ada tiga orang yang meninggal.
Pemimpin studi Lord Jim O'Neill mengatakan penting agar masyarakat dunia mengetahui hal ini. Dalam studinya ia merekomendasikan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menekan resistensi seperti misalnya kampanye edukasi besar-besaran, mempromosikan penggunaan obat alternatif, pemberian hadiah untuk setiap penemuan antibiotik baru, dan mengurangi ketersediaan antibiotik terutama untuk keperluan agrikultur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita tidak menyelesaikan masalah ini kita menuju pada era kegelapan, di mana akan ada banyak orang meninggal," kata O'Neill seperti dikutip dari BBC, Minggu (22/5/2016).
"Kami telah membuat beberapa rekomendasi menantang yang membutuhkan semua orang untuk keluar dari zona nyamannya. Karena kalau tidak demikian masalah ini tidak akan pernah selesai," lanjutnya.
Rekomendasi kedepannya diharapkan dapat mencegah kasus seperti yang dialami oleh Emily Morris dari Inggris. Dirinya terkena infeksi saluran kemih yang membutuhkan waktu 8 tahun untuk sembuh karena bakterinya kebal obat.
"Setiap rasa menyengat dan sakit yang terasa, hati saya luruh mengingat berapa banyak lagi antibiotik tersisa yang belum saya coba," kata Morris.
Baca juga: Hii! Resistensi Antibiotik Munculkan Risiko Kencing Nanah Kebal Obat
(fds/vit)











































