"Jika gondok sudah dilakukan tindakan operasi dan masih membandel muncul lagi dan lagi. Segera periksakan kemungkinan kanker tiroid. Kemungkinan, tumbuh lagi itu karena saat operasi sel kankernya tidak diangkat bersih," tutur dr Imam di sela-sela konferensi pers 'Waspada Gangguan Tiroid' di Grand Cempaka Hotel, Jakarta, baru-baru ini.
Dikatakan lebih lanjut oleh dr Imam, kanker tiroid memerlukan tindakan biopsi. Selanjutnya, bisa dilakukan pengangkatan kelenjar gondok di kanan dan di kiri. Seperti diketahui, gangguan tiroid dapat mengakibatkan risiko gangguan kesehatan yang serius pada usia dewasa seperti gangguan jantung, osteoporosis dan infertilitas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walaupun perkembangan kanker tiroid cenderung lambat, bukan berarti bisa disepelekan. Untuk itu, penting mengenali gejala yang timbul supaya kanker tiroid bisa lebih dini diatasi. Selain itu, dr Imam menegaskan bahwa gondok berbeda dengan gondongan.
Gondongan adalah pembesaran di sekitar telinga kanan dan kiri yang disebabkan membengkaknya kelenjar parotis. Gondongan ini yang biasanya oleh masyarakat diberi obat tradisional bernama blao yang diyakini memiliki khasiat mendinginkan.
"Namun sebenarnya, pembengkakkan kelanjar parotis itu disebabkan oleh virus. Penyakit karena virus umumnya bisa sembuh sendiri dengan istirahat yang cukup atau konsumsi makanan bergizi. Sedangkan, gondok adalah salah satu gangguan tiroid. Gondok biasanya muncul di leher bagian depan," ujar dr Imam.
Ia mengingatkan, diagnosis tepat untuk kelainan tiroid sangat dibutuhkan. Sebab, gangguan tiroid seringkali sulit diidentifikasi karena gejalanya mirip dengan penyakit lain. Gangguan tiroid terdiri dari berbagai bentuk seperti hipertiroid (kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroid), hipotiroid (kelenjar tiroid tidak cukup memproduksi hormon tiroid), kelainan bentuk kelenjar tiroid berupa struma atau nodul, kanker tiroid, serta gangguan dalam bentuk peradangan.
Baca Juga: Jangan Remehkan! Tak Cepat Ditangani, Gangguan Tiroid Bisa Berakibat Fatal (rdn/rdn)











































