Hal tersebut dibuktikan oleh studi terbaru dari Belanda. Frank van Lenthe dari Erasmus University Medical Center, Rotterdam, melakukan penelitian kepada 17.000 wanita yang lahir antara tahun 1935 dan 1956.
Dari seluruh partisipan, 16 persennya merupakan orang tua tunggal, atau minimal pernah mengalaminya sekali. Sisanya merupakan wanita yang sudah menikah dan memiliki suami.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil penelitian menyebut orang tua tunggal yang bekerja memiliki risiko 40 persen lebih tinggi mengalami penyakit jantung dan 74 persen lebih tinggi terserang stroke. Selain itu, 77 persen partisipan memiliki kebiasaan merokok.
"Tidak memiliki pasangan memengaruhi kondisi status sosial, emosional dan ekonomi seseorang. Para ibu yang bekerja akan lebih mudah stres dan akhirnya lebih rentan memiliki perilaku tak sehat yang berujung pada penyakit jantung dan stroke," tutur Lenthe, dikutip dari Reuters.
Selain itu, peneliti juga menemukan adanya kaitan antara risiko darah tinggi ibu yang memiliki suami dan ibu tunggal. Ibu bekerja yang memiliki anak dan suami disebut berisiko lebih tinggi memiliki hipertensi.
Margot Witvliet, peneliti dari Norwegian University of Science and Technology mengatakan kondisi ekonomi pada ibu berhubungan dengan jumlah anak. Jika ibu bekerja dengan satu anak, tentunya risiko stresnya lebih rendah daripada ibu bekerja yang memiliki dua anak atau lebih.
"Punya anak satu berbeda dengan punya anak dua atau lebih, yang umumnya terjadi pada orang tua tunggal yang bercerai," ungkapnya.
Studi ini diterbitkan di American Journal of Public Health.
Baca juga: Riset: Orang Tua Baru Bahagia Kalau Cuma Punya Anak Satu
(mrs/vit)











































