Meski Berkaki Satu, Firdaus Gesit Mengendarai Sepeda Motor

ADVERTISEMENT

Semangat dalam Keterbatasan

Meski Berkaki Satu, Firdaus Gesit Mengendarai Sepeda Motor

Martha HD - detikHealth
Senin, 27 Jun 2016 20:03 WIB
Foto: martha
Jakarta - Mengalami kecelakaan saat duduk dikelas 3 SMA membuat Nur Firdaus (43) harus mengikhlaskan sebelah kakinya diamputasi. Walaupun hanya memiliki kaki satu, ia tetap lincah dalam mengendarai sepeda motor, meski memang sepeda motornya beroda tiga.

"Awalnya saya memiliki kendala kalau pergi ke mana-mana. Tahun 2008 saya putuskan untuk menggunakan motor yang telah dimodifikasi daripada menggunakan angkutan umum," lanjut Firdaus saat ditemui detikHealth di Kantor PSIKI (Pusat Studi dan Informasi Kecacatan), Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Menurut Firdaus, sebagai manusia ia dituntun untuk kreatif demi kelancaran aktivitas sehari-harinya. Maka dari itu, ia memodifikasi motor asal negeri Tiongkok pemberian kakaknya.

"Waktu tahun 2008 ada seseorang modifikator yang punya alat untuk mengubahnya motor roda dua jadi tiga. Waktu itu, untuk modifkasi harganya cukup mahal sekitar Rp 3 juta. Untung saya mendapat hibah dari kakak saya sehingga hanya mengeluarkan biaya untuk modifikasi saja," tutur Firdaus yang juga fasilitator dari PSIKI ini.

Baca juga: Hebat! Meski Tak Punya Lengan dan Kaki, Remaja Ini Juara Trampolin Nasional

Dengan sepeda motor, menurut Firdaus cukup membantunya menjalani aktivitas. Ini lebih membantu daripada menggunakan angkutan umum. Menurut Firdaus, jika menggunakan angkutan umum seperti Kopaja, ia merasakan kesulitan karena bus tidak berhenti total saat dirinya akan turun. Sedangkan jika menggunakan angkutan umum yang kecil, ia hanya bisa duduk di kursi bagian depan.

"Kalau naik Transjakarta itu haltenya tinggi banget, bikin kaki saya kram. Sedangkan naik KRL, jaraknya cukup jauh makanya saya lebih memilih naik motor walaupun harus melawan macet," sambung Firdaus yang hampir setiap hari melakukan perjalanan dari Ciputat-Karet menggunakan sepeda motornya tersebut.

Baca juga: Ini Eka, Penyandang Tunanetra yang Serba Bisa



Walaupun telah cukup lama menggunakan sepeda motor, Firdaus sendiri baru memiliki SIM D sekitar 2-3 tahun belakang ini. Sebelumnya, ia hanya bermodal nekat saja dan tetap mematuhi rambu lalu lintas.

"Kepolisian baru-baru ini ngeluarin SIM D untuk disabilitas. Sebelum ada SIM D, jika ada razia saya dipersilakan lewat saja oleh polisi saat melihat kondisi saya seperti ini. Polisi juga kan punya hati," tutup Firdaus. (vit/vit)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT