Pentingnya Toilet Saat Terjadi 'Macet Horor' di Jalur Mudik

Pentingnya Toilet Saat Terjadi 'Macet Horor' di Jalur Mudik

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Minggu, 10 Jul 2016 15:10 WIB
Pentingnya Toilet Saat Terjadi Macet Horor di Jalur Mudik
Ilustrasi WC darurat di jalur mudik (Foto: Ahmad Ziaul Fitrahudin/detikcom)
Jakarta - Rest area menjadi salah satu titik kemacetan di sepanjang jalur mudik lebaran. Selain untuk beristirahat melepas penat, juga untuk buang air besar maupun kecil di toilet.

Antrean panjang terjadi karena toilet yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah pemudik yang mungkin sudah berjam-jam menahan pipis di tengah kemacetan. Dan karena banyak yang menggunakan, toilet menjadi kumuh dan tidak lagi nyaman untuk digunakan.

WC darurat yang dikelola warga di sekitar jalur mudik juga banyak bermunculan. Dengan tarif sekitar Rp 3 ribu untuk tiap pengunjung, penjaganya bisa meraup pendapatan hingga Rp 600 ribu saking larisnya. Tapi karena tidak resmi, tidak semua orang yakin dengan kebersihan toilet darurat ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagian pemudik jadi enggan untuk sering-sering pergi ke toilet. Sebisa mungkin, mereka yang tidak kebagian toilet bersih akan mengurangi frekuensi buang air kecilnya dengan cara apapun. Salah satunya, mengurangi asupan cairan yang akhirnya berdampak pada risiko dehidrasi.

"Ketersediaan air yang terbatas, atau karena sulitnya buang air kecil, membuat seseorang dalam perjalanan khususnya perjalanan darat menghindari untuk minum," kata Dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, seorang praktisi kesehatan dari RS Cipto Mangunkusumo.

Baca juga: Dilema Dokter Izinkan Pasien Mudik Saat Ada Penyakit

Dehidrasi, menurut dr Ari sering terjadi saat seseorang berada dalam perjalanan. Apalagi saat harus menghadapi kemacetan. Selain karena sengaja mengurangi minum agar tidak beser, juga karena paparan AC (Air Conditioner). Berjam-jam terpapar AC membuat permukaan kulit mengering dan tidak bisa mempertahankan air dalam tubuh.

Bagi pengidap penyakit kronis, dehidrasi bisa berdampak serius. Pada pengidap hipertensi misalnya, dehidrasi akan membuat jantung bekerja lebih keras. Kadar gula pada pengidap diabetes juga menjadi lebih sulit dikontrol dalam kondisi tubuh kekurangan cairan.

Macet dalam perjalanan mudik lebaran memang tidak terhindarkan, dari tahun ke tahun selalu terjadi kepadatan arus kendaraan. Tapi siapa sangka perjalanan darat menuju kampung halaman tahun ini begitu tersendat hingga membutuhkan waktu sampai puluhan jam?

"Buat saya sebagai dokter, kejadian 'macet horor Brebes' ini menjadi catatan tersendiri buat saya, ke depannya untuk berpikir dua kali untuk mengizinkan pasien-pasien usia lanjut saya yang akan mudik lebaran ke Jawa melalui jalan darat," kata dr Ari.

Baca juga: Membandingkan Dampak Kesehatan Arus Mudik dari Tahun ke Tahun (up/up)

Berita Terkait