Menurut dr Andri Primadhi SpOT dari Divisi Foot and Ankle Departemen Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/RS Hasan Sadikin, Bandung, sebenarnya, penyebab trigger finger masih diperdebatkan.
"Beberapa ahli menyebutkan seringnya aktivitas berulang yang menggunakan jari tangan, menjadi salah satu pemicu inflamasinya," kata dr Andri dalam perbincangan dengan detikHealth baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, dr andri mengatakan trigger finger banyak ditemukan pada wanita dengan usia antara 40-60 tahun. Selain itu, trigger finger juga banyak dialami oleh mereka yang memiliki penyakit tertentu misalnya diabetes atau arthritis rheumatoid.
Dokter yang menjadi pengasuh konsultasi tulang detikHealth ini mengungkapkan trigger finger terjadi akibat adanya inflamasi atau pembengkakan pada tendon (selubung atau terowongan) yang melingkupinya.
"Pergerakan di dalam terowongan tersebut jadi terhambat karena tendonnya membesar atau selubungnya mengalami inflamasi. Sehingga gerakan tendon di dalamnya, yaitu saat jari-jari digerakkan, jugajadi terhambat dan seperti terkunci," tutur dr Andri.
Baca juga: Krek, krek! Kenapa Sih Gemeretakkan Jari Tangan Terasa Enak?
(rdn/vit)











































