Namun cerita tersebut berbeda bila seseorang mencari asupan vitamin D. Hanya ada sedikit jenis makanan yang dapat membantu memenuhi kebutuhan terhadap vitamin D. Manusia sebagian besar mengandalkan bantuan sinar matahari untuk memprosesnya sendiri di dalam tubuh.
Oleh karena itu ketika masuk musim dingin, paparan matahari tentu akan berkurang dan berdampak pada kebutuhan vitamin D. Defisiensi vitamin D berkepanjangan bisa meningkatkan risiko terjadinya masalah osteoporosis (pengeroposan tulang), osteomalasia (kelainan tulang lunak), atau pada anak-anak bisa membuat tulangnya tumbuh tak sempurna.
Baca juga: Agar Tulang Kuat, Bukan Hanya Kalsium yang Dibutuhkan
Berdasarkan hal tersebut Scientific Advisory Committee on Nutrition di Inggris merekomendasikan agar orang-orang mengonsumsi vitamin D minimal 10 mikrogram sehari. Tujuannya agar kesehatan tulang dan otot bisa terjaga selama musim dingin.
"Secara khusus (rekomendasi -red) menghilangkan keraguan dari vitamin D dalam fungsinya memelihara kesehatan tulang. Semua orang seharusnya dipastikan didorong untuk menerima vitamin D untuk mencegah risiko penyakit dan patah tulang," kata ahli kesehatan Profesor Peter Selby dari University of Manchester seperti dikutip dari BBC, Kamis (21/7/2016).
Menurut Prof Selby rekomendasi bisa berlaku juga di luar musim dingin. Seseorang yang pada musim panas sekalipun minim terpapar matahari, selalu memakai pakaian yang menutupi seluruh kulitnya disarankan juga rutin mengonsumsi vitamin D.
Baca juga: Tak Beri Anak Cukup Vitamin D? Hati-hati Penyakit Ginjal Risikonya (fds/vit)