Stroke karena Degup Jantung Tak Berirama Bisa Merusak Hampir Setengah Otak

Stroke karena Degup Jantung Tak Berirama Bisa Merusak Hampir Setengah Otak

Firdaus Anwar - detikHealth
Senin, 25 Jul 2016 17:03 WIB
Stroke karena Degup Jantung Tak Berirama Bisa Merusak Hampir Setengah Otak
Foto: thinkstock
Jakarta - Degup jantung tak berirama atau fiblirasi atrium (FA) disebut dokter adalah kondisi yang berkontribusi paling besar untuk kejadian stroke dengan meningkatkan risiko hingga lima kali lipat. Selain itu dampak kerusakan stroke yang timbul karena FA juga umumnya bisa lebih hebat dari stroke karena faktor risiko lain.

Hal ini dijelaskan oleh Ketua 1 Persatuan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) dr H. Salim Haris, SpS(K), terjadi karena sifat dari sumbatan darah yang dihasilkan oleh FA. Degup jantung yang tak teratur membuat darah bisa mulai membeku dan menggumpal langsung dari sumbernya (bilik jantung) sehingga risiko untuk terjadinya sumbatan pun akan terjadi pada saluran pembuluh darah bagian awal yang mengarah langsung ke otak.

"Ini pembuluh darah ke otak kiri ini ke otak kanan. Bekuan darah yang berasal dari jantung itu akan lari tergantung ke pembuluh darah yang membentuk sudut paling rendah yaitu biasanya lompat langsung ke sisi kiri. Sedangkan otak kiri kita ini mempunyai potensi besar untuk mengerti pembicaraan dan berbicara," kata dr Salim saat ditemui di RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Slipi, Jakarta, Senin (25/7/2016).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa yang terjadi pada orang yang kena stroke karena FA ini adalah satu pembuluh darahnya tersumbat," lanjut dr Salim.

Baca juga: Meski Hanya Selintas, Degup Jantung Tak Berirama Berisiko Stroke

Dengan memberikan contoh gambar hasil rontgen pasien stroke FA, dr Salim menjelaskan efek besar karena satu pembuluh darah jantung yang tersumbat tersebut. Rontgen menunjukkan hampir seluruh bagian otak kiri pasien rusak, berbeda jauh dari gambar rontgen pasien stroke akibat faktor lainnya.

"Ada stroke kecil di sini ini karya hipertensi. Tapi kalau yang ini karya FA dan orang yang rusak sebelah sini tidak bisa bicara, tidak mengerti pembicaraan, tidak bisa menggerakkan kaki, muka mencong ke sebelah kanan, dan lidah ke dorong ke kiri. Bisa dibayangkan penderitaan yang begitu besar," papar dr Salim.

Oleh karena itu dr Salim menyarankan apabila seseorang kerap merasa degup jantungnya tak beraturan segera periksakan diri. Dokter bisa memberikan obat antikoagulan untuk mencegah timbulnya bekuan darah dan menghindari stroke.

Baca juga: Serangan Jantung Tak Melulu Didahului dengan Nyeri Dada dan Berkeringat (fds/vit)

Berita Terkait