Seperti dikutip dari situs resmi University of Virginia, news.virginia.edu, pada Selasa (2/8/2016), para peneliti telah menemukan bagaimana protein dapat meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan pneumonia.
Mereka bahkan meyakini kemungkinan besar penemuan ini bisa menawarkan cara baru bagi dokter untuk meningkatkan kemampuan pasien melawan infeksi. Termasuk di antaranya infeksi yang mengancam jiwa seperti bakteri yang tahan terhadap antibiotik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya kami tertarik untuk menemukan apakah ada hal-hal yang dapat dilakukan untuk memperkuat pertahanan alami dari tubuh untuk melawan infeksi lebih efektif. Ini bisa membantu pasien dengan infeksi berat," ungkap salah satu peneliti yang terlibat, Borna Mehrad dari University of Virginia School of Medicine.
Dalam studinya yang melibatkan tikus, Mehrad dan timnya menemukan bahwa kurangnya sitokin M-CSF (macrophage-colony stimulating factor) pada tikus yang terinfeksi memperburuk kondisi pneumonia.
"Selain itu, tidak mengonsumsi cukup protein juga bisa memperburuk keadaan. Kondisi ini mengakibatkan bakteri 10 kali jadi lebih banyak di paru-paru, 1.000 kali lebih banyak di dalam darah dan menyebarkan infeksi ke hati, yang mengakibatkan peningkatan risiko kematian," imbuh Mehrad.
Baca juga: Studi Ini Jelaskan Mengapa Rokok Bisa Melemahkan Sistem Imun
(ajg/vit)











































