Padahal, guideline atau panduan untuk beraktivitas fisik juga tidak terlalu muluk. Organisasi kesehatan dunia atau WHO hanya menganjurkan aktivitas fisik dengan intensitas sedang selama 150 menit tiap pekan, kurang lebih sekitar 21 menit tiap hari.
"Atau selama 30 menit sehari, selama 5-6 hari dalam sepekan," kata seorang pakar diabetes, Prof Dr Sidartawan Soegondo, SpPD-KEMD, dalam temu media di Pacific Place, Jakarta Selatan, Jumat (4/8/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Susah. Ke mana-mana naik kendaraan, pesan ojek, mindahin barang sekarang cukup pakai jari. Kapan mau gerak?" katanya.
Baca juga: Susah-susah Gampang Mengimbangi Kebiasaan Duduk Terlalu Lama
Mau tidak mau, menurut Prof Sidar memang harus meluangkan waktu untuk olahraga. Jika memang tidak sempat melakukannya pada siang hari karena sibuk bekerja, maka tidak ada salahnya berolahraga pada malam hari.
Pola tidur, bagaimanapun akan terganggu oleh olahraga malam. Paling tidak, tidur menjadi lebih malam dari biasanya. Namun jika sudah terbiasa, manfaatnya akan lebih banyak dibanding dampak buruknya pada sistem metabolisme.
"Saya tiap malam tidur cuma 4 jam. Masih hidup sampai sekarang," tandas Prof Sidar.
Baca juga: Cukup 1 Jam Jalan Kaki untuk Menangkal Efek Buruk Terlalu Banyak Duduk (up/vit)











































