Tak Cuma Teh, Ekstrak Gambir Juga Punya Antioksidan Katekin Tinggi

Tak Cuma Teh, Ekstrak Gambir Juga Punya Antioksidan Katekin Tinggi

Puti Aini Yasmin - detikHealth
Jumat, 19 Agu 2016 10:36 WIB
Tak Cuma Teh, Ekstrak Gambir Juga Punya Antioksidan Katekin Tinggi
Foto: iStock
Jakarta - Selama ini teh paling sering disebut memiliki kandungan antioksidan berupa katekin yang tinggi. Namun tak cuma teh, ekstrak gambir pun memiliki katekin tinggi.

Katekin ditengarai bukan sekadar antioksidan namun juga super oksidan lantaran diyakini bisa memberikan pencegahan berbagai penyakit. Katekin disebut bisa mencegah penyakit jantung, kelebihan berat badan, dan bermanfaat dalam pembentukan kolagen.

Pada daun teh segar, kadar katekin bisa mencapai 30 persen dari berat daun kering. Teh hijau dan teh putih memiliki kandungan katekin yang cukup tinggi, namun teh hitam mengandung lebih sedikit katekin karena banyak yang hilang dalam proses oksidasi. Bagaimana dengan ekstrak gambir?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nanang Yunarto, M.S, Apt dari Kementerian Kesehatan menjelaskan kadar katekin pada ekstrak gambir adalah 88 persen. Ekstraksi didapat dari batang dan daun gambir yang telah diproses terlebih dahulu.

Hal itu disampaikan dia dalam seminar ilmiah dan workshop tentang 'Tanaman Obat Gambir ' di Gedung Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Jl Percetakan Negara, Jakarta, Kamis (18/8/2016).

Baca juga: Ragam Manfaat Minum Teh Bagi Kesehatan Manusia

Menurut Nanang, metode yang dilakukan adalah dengan cara pengukusan sederhana. "Daun gambir dapat dilarutkan dalam air, dengan mengkukus daun bukan direbus lho, dengan stainless Setelah itu daun yang layu dipres hingga mengeluarkan cairan, dan cairannya dikeringkan dan menjadi ekstrak," sambung Nanang.

Nanang menambahkan proses pengekstrakan juga memengaruhi kadar katekin dalam ekstrak gambir. Karena itu prosesnya harus benar, mulai dari pemilihan benih, penanaman, hingga pengolahan pasca panen.

Gambir merupakan tanaman yang memiliki nama latin Uncaria gambir (hunter) robx. Di Indonesia, beberapa orang menggunakannya untuk campuran menyirih. Menyirih sendiri bukan sekadar kebiasaan karena bisa jadi bagian dari adat istiadat.

Prof Dr Deddi Prima Putra, Apt, dosen farmasi di Universitas Andalas dalam acara yang sama menuturkan masih ada masyarakat yang rutin menyirih karena diyakini bermanfaat untuk kesehatan gigi dan gusi. Terkadang ada pula yang menambahkan tembakau saat mengunyah sirih.

Disampaikan Prof Deddi, saat ini India merupakan salah satu negara yang warganya masih sering menggunakan gambir untuk menyirih. Bahkan menurutnya sembilan puluh satu persen konsumsi gambir di India berasal dari pasokan Indonesia. "Mereka mengolah gambir hampir 10 ribu ton," ucapnya.

Selain itu menyirih diyakini masyarakat India bisa membantu pencernaan, sehingga kebiasaan ini sering dilakukan seusai makan.

Baca juga: Studi: Kandungan dalam Teh Hijau Bisa Kurangi Risiko Kanker Prostat

(vit/vit)

Berita Terkait