Emre Selcuk dari Middle East Technical University, Turki, mengatakan hal tersebut bisa terjadi karena hubungan yang dipenuhi rasa kasih sayang dapat memicu perasaan aman dan nyaman pada individu. Kekhawatiran dan stres pun jadi berkurang dan ini adalah syarat penting agar seseorang bisa tidur nyenyak.
"Memiliki pasangan responsif yang dapat melindungi dan membuat nyaman kita ketika ada sesuatu yang salah adalah cara paling efektif bagi kita manusia mengurangi rasa cemas dan tegang," kata Emre seperti dikutip dari jurnal Social Personality and Psychological Science, Jumat (19/8/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data dari 350 pasangan di Amerika Serikat berusia 30-80 tahun menunjukkan pria dan wanita sama-sama bisa memperoleh manfaat ini. Peneliti mengetahuinya setelah mengumpulkan data keintiman hubungan lalu dibandingkan dengan kualitas tidur tiap pasangan setelah sebelumnya memperhitungkan faktor kesehatan, usia, dan berat badan.
Emre mengatakan efek yang sama bisa juga diperhatikan pada anak-anak. Ketika anak kecil tahu bahwa orang tua berada di dekatnya ia bisa merasa aman dan tidur nyenyak di malam hari.
"Kecemasan mengganggu tidur karena meningkatkan kemungkinan bangun di malam hari dan berakibat pada fungsi di siang hari yang lebih buruk. Hubungan sosial diduga dapat melawan proses ini karena ia bisa jadi sumber potensial rasa aman dan bisa mengurangi persepsi hadirnya ancaman," kata Emre.
Kualitas tidur yang buruk sendiri dalam studi lain sudah sering dihubungkan dengan risiko obesitas dan diabetes. Oleh karena itu memiliki pasangan perhatian disebut Emre bisa jadi salah satu kunci hidup sehat yang lebih lama.
Baca juga: Studi: Kegiatan Keagamaan Jadi Cara Efektif Turunkan Tingkat Bunuh diri (fds/vit)











































