Sering Dapat Broadcast Penyebaran HIV Lewat Makanan Kaleng? Jangan Percaya!

Sering Dapat Broadcast Penyebaran HIV Lewat Makanan Kaleng? Jangan Percaya!

Martha HD - detikHealth
Jumat, 26 Agu 2016 14:33 WIB
Sering Dapat Broadcast Penyebaran HIV Lewat Makanan Kaleng? Jangan Percaya!
Foto: thinkstock
Jakarta - Broadcast penyebaran virus HIV melalui makanan atau minuman kemasan sering kali beredar. Bahkan lewat tusuk gigi, jarum di biskop, hingga pembalut. Jangan buru-buru menyebarkan pesan tersebut, karena ini sudah pasti hoax.

"Isu-isu seperti makanan atau pembalut yang terkontaminasi HIV seperti itu tidak masuk akal sama sekali," ujar Prof Dr dr Samsuridjal Djauzi SpPD-KAI FACP dalam konferensi pers 'Perjuangan Orang Terinfeksi HIV Berjalan Jelajah Negeri untuk Menyehatkan Bangsa', di Munik Restoran, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (25/8/2016).

Ya, beberapa broadcast melalui BlackBerry Messenger (BBM), WhatsApp, maupun melalui media sosial antara lain menyebut untuk berhati-hari dengan makanan atau minuman kalengan yang diimpor dari negara tertentu. Sebab para pekerja positif HIV-AIDS tempat makanan itu dibuat memasukkan darah mereka ke dalam kemasan makanan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Broadcast hoax tentang penyebaran HIV-AIDS

Baca juga: Beredar Kabar Virus AIDS di Makanan Kalengan, BPOM: Itu Hoax

Versi lainnya menyebut ada yang memasukkan virus HIV ke dalam pembalut. Pernah pula menyebar tusuk gigi di restoran dikembalikan ke tempatnya setelah digunakan pasien AIDS.

Menurut Prof Samsu, cara-cara tersebut tidak akan bisa menularkan virus HIV kepada orang lain. Untuk diketahui virus HIV tidak akan mampu bertahan hidup jika sudah keluar dari host atau tubuh manusia. Virus HIV baru bisa menyebar kepada orang lain melalui beberapa cara seperti berhubungan seks dan pemakaian bersama jarum suntik yang telah terkontaminasi.

"Bila mendengar isu seperti itu, jangan mudah percaya. Lalu cobalah untuk mencari kebenaran dari sumber yang terpercaya seperti dokter, WHO, atau tenaga medis lainnya," tegas Prof Samsu.

Baca juga: Februari: Menteri Sebut Baju Bekas Impor Dapat Menularkan Virus Mematikan (vit/vit)

Berita Terkait