Wabah Flu Burung H5N1 Merebak di Togo, 11.500 Ayam Dimusnahkan

Wabah Flu Burung H5N1 Merebak di Togo, 11.500 Ayam Dimusnahkan

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Rabu, 31 Agu 2016 07:01 WIB
Wabah Flu Burung H5N1 Merebak di Togo, 11.500 Ayam Dimusnahkan
Foto ilustrasi: Istimewa
Jakarta - Otoritas negara Togo memusnahkan lebih dari 11.500 ayam akibat wabah flu burung yang melanda negara tersebut. Wabah yang dimulai sejak bulan lalu ini mengancam kesehatan unggas dan manusia sekaligus.

Menteri Pertanian Togo, Ouro-Koura Agadazi mengatakan Togo sedang dilanda wabah flu burung untuk kesekian kalianya dalam 2 tahun terakhir. Wabah virus H5N1 yang juga pernah menghebohkan Indonesia ini diketahui terjadi di dua peternakan di kota Lome dan Adetikope.

"Virus H5N1 kini sudah ada di negara kita. Kami meminta masyarakat untuk tidak panik dan melaporkan kepada otoritas setempat jika memiliki peternakan ayam atau unggas," tutur Agadazi, dikutip dari Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Virus flu burung H5N1 sudah menyebar di kawasan Afrika Barat sejak dua tahun terakhir. Sebelumnya, wabah flu burung juga terjadi di Niger dan Kamerun, membuat kedua negara tersebut sempat memberhentikan arus perdagangan unggas dan menutup ribuan peternakan.

Baca juga: Pentingnya Forum Riset untuk Hasilkan Vaksin Berkualitas dan Terjangkau

Virus flu burung menjadi berbahaya di kawasan Afrika karena buruknya sistem kesehatan dan sanitasi masyarakat. Akibatnya, ancaman penularan virus dari unggas ke manusia semakin besar, dan diikuti oleh risiko kematian yang juga cukup besar.

Sebelumnya, wabah flu burung H5N1 juga terjadi di Niger. World Organization for Animal Health (OIE) menyebut wabah flu burung di Niger berlangsung sejak akhir bulan Februari 2016. Hingga saat ini, sudah ada lebih 86.000 unggas dari berbagai peternakan yang tewas akibat penyakit ini.

Minggu lalu, penyebaran virus flu burung juga dilaporkan di Kamerun. Kurang lebih 1.500 ayam mati di sebuah peternakan di daerah Bayangam. Kemententerian pertanian dan peternakan Kamerung mengatakan sudah melakukan karantina dan pemusnahan masal unggas terkait hal ini.

James McGrane, Team Leader Food and Agriculture Organization, Emergency Centre for Transboundary Animal Diseases (FAO-ECTAD) menyebut pemeliharaan unggas, termasuk burung, itik dan ayam, di lingkungan rumah sangat tidak disarankan.

Menurutnya, hewan-hewan tersebut berpotensi besar mengidap virus flu burung dari burung-burung liar atau sumber air di sekitar yang sudah terkontaminasi virus. Meski begitu, bukan berarti seseorang tidak boleh sama sekali memelihara burung atau ayam.

"Jikapun ingin memelihara ayam atau burung, jaga kesehatannya. Perhatikan kebersihan lingkungan dan pastikan hewan peliharaan mendapat vaksinasi," tuturnya.

Baca juga: Kemudahan Akses Transportasi Berdampak pada Maraknya Penyakit Infeksi Dunia (mrs/vit)

Berita Terkait