Ya, PCOS atau Polycystic Ovary Syndrome lebih rentan dialami oleh wanita yang memiliki berat badan berlebih alias gemuk. Terlebih jika wanita tersebut memiliki gangguan ketidakseimbangan hormon androgen atau hiperandrogen.
Disampaikan oleh dokter spesialis kandungan dan kebidanan RS Cipto Mangunkusumo, Dr dr Budi Wiweko, SpOG(K) atau dr Iko, pada orang gemuk umumnya akan terjadi gangguan kerja hormon insulin. Hormon ini sendiri memiliki fungsi memasukkan gula atau glukosa ke dalam sel. Akibatnya, insulin tidak bisa bekerja optimal dan memicu gangguan pada hati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gaya Hidup Sehat Bisa Bantu Atasi Polycystic Ovary Syndrome
Kondisi ini kemudian memicu PCOS, yang ditandai dengan adanya gangguan haid atau adanya pertumbuhan rambut berlebih pada tubuh wanita.
Sebelumnya, dr Boy Abidin SpOG(K) dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading juga pernah menuturkan hal yang sama. Menurutnya, wanita dengan lemak fiseral berlebih dan bertubuh gemuk cenderung memiliki kadar hormon androgen yang tinggi.
Akibatnya, sel telur yang dimiliki pun berukuran kecil. "Sel telurnya tidak bisa membesar karena tadi, androgennya tidak diubah menjadi estrogen. Kemudian karena androgennya berlebih, menyebabkan tampilannya menjadi seperti laki-laki. Muka berjerawat, berminyak, rambut rontok, kesuburan akan terganggu jadi dampaknya ke sana," lanjut dr Boy.
Untuk mengetahui faktor risiko PCOS, salah satu hal yang perlu dilakukan penimbangan berat badan secara berkala. Selain itu, lakukan pengukuran lingkar perut dan pinggang juga secara teratur. Faktor risiko PCOS yang perlu diperhatikan adalah ketika lingkar perut wanita lebih dari 88 cm.
Baca juga: Siklus Haid Tak Teratur dan Selalu Gagal Diet, Debbie Ternyata Idap PCOS
(ajg/vit)











































