"Keberhasilan Sri Lanka sangat luar biasa. Pada pertengahan abad 20, Sri Lanka merupakan salah satu negara dengan keadaan malaria terparah," kata Direktur Regional WHO, Dr Poonam Khetrapal Singh dalam rilisnya, Senin (5/9/2016).
Keberhasilan Sri Lanka melenyapkan malaria dimulai pada tahun 2006, saat mencatatkan kurang dari 1.000 kasus malaria per tahun. Capaian nol kasus sejak Oktober 2012 akhirnya diikuti dengan tidak adanya kasus penularan lokal dalam 3 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ilmuwan Australia Temukan Protein untuk Obati Malaria
Sebelumnya pada Juni 2016, Sri Lanka bersama-sama dengan Maladewa juga mencatatkan prestasi melenyapkan Lymphatic Filariasis. Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Culex ini dikenal juga dengan nama kaki gajah.
Ke depan, Sri Lanka menargetkan eliminasi campak pada 2018 dan rabies pada 2020. Congenital Rubella juga menjadi target eliminasi berikutnya, yang diharapkan bisa lenyap dari Sri Lanka dalam 2 tahun mendatang.
Baca juga: Maladewa dan Sri Lanka Sukses Lenyapkan Penyakit Kaki Gajah (up/vit)











































