Tak Banyak Aktivitas Tapi Badan Mudah Berkeringat? Bisa Jadi Ini Sebabnya

Tak Banyak Aktivitas Tapi Badan Mudah Berkeringat? Bisa Jadi Ini Sebabnya

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Rabu, 14 Sep 2016 14:03 WIB
Tak Banyak Aktivitas Tapi Badan Mudah Berkeringat? Bisa Jadi Ini Sebabnya
Foto: thinkstock
Jakarta - Ada orang yang jarang berkeringat meski sudah banyak bergerak, namun ada pula yang keringatnya 'banjir' meskipun aktivitasnya sedikit. Nah, apa yang sebenarnya menyebabkan perbedaan ini bisa terjadi?

Menurut dr Eddy Karta, SpKK, semua ini bergantung pada aktivitas kelenjar keringat. Kelenjar keringat adalah bagian dari tubuh yang diatur oleh saraf otonom yaitu saraf simpatis dan parasimpatis.

Saraf otonom simpatis bertugas mempersiapkan seserang dalam kondisi 'fight or flight', yaitu kondisi stres yang membuat seseorang lari atau melawan. Hal ini karena saraf simpatis merangsang adrenalin dan kelenjar keringat menjadi aktif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan parasimpatis yang mengatur agar tubuh berada dalam posisi tenang istirahat. "Hal ini menjelaskan ada seseorang yang berkeringat banyak, faktornya adalah kondisi stres tadi, faktor metabolisme karena keringat dibutuhkan untuk mengatur suhu tubuh agar stabil," ujar dokter yang praktik di EDMO Clinic Jakarta Selatan tersebut.

Baca juga: Kulit Jadi Berminyak ataupun Kusam Saat Hamil, Jangan Sembarangan Diobati Ya

Selain itu, perbedaan produksi keringat menurut dr Eddy juga bisa disebabkan karena faktor genetik. Nah, benarkah jika perbedaan bentuk tubuh dan berat badan juga memengaruhi produksi keringat?

dr Eddy menjelaskan bahwa faktanya tidak bisa dipastikan bahwa orang gemuk akan lebih mudah berkeringat dibandingkan orang kurus. Sebab keringat yang banyak menentukan tingginya metabolisme.

"Seseorang yang memiliki basal metabolic rate (BMR) atau metabolisme yang tinggi akan cenderung lebih mudah berkeringat. BMR ini akan menurun dengan semakin bertambahnya usia. Pada saat seorang baik gemuk atau kurus banyak berkeringat, biasanya ditujukan untuk menurunkan suhu tubuh," imbuh dr Eddy.

Keringat berlebih saat sore atau dalam kondisi sejuk juga bisa pertanda penyakit tertentu misalnya tuberkulosis, yang dalam hal ini juga sering diderita oleh orang yang penampilannya cenderung kurus.

Baca juga: Banyak Kelenjar Minyak, Area-area Ini Disebut Dokter Rentan Berjerawat

Ada pula kondisi bernama hiperhidrosis alias kondisi di mana tubuh memproduksi keringat dalam jumlah yang sangat tak biasa. Konon sekitar tiga persen dari populasi dunia mengalami kondisi ini. Aktor Ben Hull adalah salah satu orang dengan kondisi ini.

Pada orang dengan hiperhidrosis, kelenjar apokrinnya terlalu aktif, sehingga produksi keringat akan menjadi lebih banyak daripada yang dibutuhkan untuk mendinginkan tubuh.

Diketahui ada 2 jenis hiperhidrosis yaitu:
1. Hiperhidrosis primer, menyebabkan keringat berlebih di tangan, ketiak, wajah dan kaki tanpa ada alasan yang jelas.
2. Hiperhidrosis sekunder, menyebabkan keringat berlebih di seluruh tubuh atau di sebagian besar tubuh dan disebabkan oleh kondisi medis atau obat. (ajg/vit)

Berita Terkait