Menurut dr Eddy Karta, SpKK, semua ini bergantung pada aktivitas kelenjar keringat. Kelenjar keringat adalah bagian dari tubuh yang diatur oleh saraf otonom yaitu saraf simpatis dan parasimpatis.
Saraf otonom simpatis bertugas mempersiapkan seserang dalam kondisi 'fight or flight', yaitu kondisi stres yang membuat seseorang lari atau melawan. Hal ini karena saraf simpatis merangsang adrenalin dan kelenjar keringat menjadi aktif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kulit Jadi Berminyak ataupun Kusam Saat Hamil, Jangan Sembarangan Diobati Ya
Selain itu, perbedaan produksi keringat menurut dr Eddy juga bisa disebabkan karena faktor genetik. Nah, benarkah jika perbedaan bentuk tubuh dan berat badan juga memengaruhi produksi keringat?
dr Eddy menjelaskan bahwa faktanya tidak bisa dipastikan bahwa orang gemuk akan lebih mudah berkeringat dibandingkan orang kurus. Sebab keringat yang banyak menentukan tingginya metabolisme.
"Seseorang yang memiliki basal metabolic rate (BMR) atau metabolisme yang tinggi akan cenderung lebih mudah berkeringat. BMR ini akan menurun dengan semakin bertambahnya usia. Pada saat seorang baik gemuk atau kurus banyak berkeringat, biasanya ditujukan untuk menurunkan suhu tubuh," imbuh dr Eddy.
Keringat berlebih saat sore atau dalam kondisi sejuk juga bisa pertanda penyakit tertentu misalnya tuberkulosis, yang dalam hal ini juga sering diderita oleh orang yang penampilannya cenderung kurus.
Baca juga: Banyak Kelenjar Minyak, Area-area Ini Disebut Dokter Rentan Berjerawat
Ada pula kondisi bernama hiperhidrosis alias kondisi di mana tubuh memproduksi keringat dalam jumlah yang sangat tak biasa. Konon sekitar tiga persen dari populasi dunia mengalami kondisi ini. Aktor Ben Hull adalah salah satu orang dengan kondisi ini.
Pada orang dengan hiperhidrosis, kelenjar apokrinnya terlalu aktif, sehingga produksi keringat akan menjadi lebih banyak daripada yang dibutuhkan untuk mendinginkan tubuh.
Diketahui ada 2 jenis hiperhidrosis yaitu:
1. Hiperhidrosis primer, menyebabkan keringat berlebih di tangan, ketiak, wajah dan kaki tanpa ada alasan yang jelas.
2. Hiperhidrosis sekunder, menyebabkan keringat berlebih di seluruh tubuh atau di sebagian besar tubuh dan disebabkan oleh kondisi medis atau obat. (ajg/vit)











































