Namun sebuah studi mengungkap untuk menahan resistansi bakteri ini tampaknya tidak cukup hanya mengawasi pemakaian antibiotik saja. Penggunaan bahan kimia antimikroba pada produk rumahan seperti sabun atau kosmetik juga perlu mendapat perhatian.
Baca juga: Senjata Baru untuk Membunuh Kuman Super
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita perlu menemukan cara yang bertanggung jawab untuk menggunakan antimikroba dan antibiotik di mana-mana apakah di rumah, di bidang pertanian, atau dalam kedokteran untuk benar-benar mengatasi masalah resistansi," kata Dr Erica seperti dikutip dari Reuters.
"Pada beberapa kasus seperti di sabun mandi, ini berarti tidak menggunakannya sama sekali," lanjut Dr Erica yang mengatakan hilangnya bahan antimikroba tidak akan terlalu mengurangi efektivitas produk.
Studi yang telah dipublikasi di jurnal Environmental Science and Technology ini namun tidak dapat membandingkan potensi efek senyawa kimia pada debu rumah dengan penggunaan antibiotik yang sembarangan sebagai penyebab resistansi.
Peneliti Tim Landers dari Ohio State University berkomentar bahwa tidak semua bahan kimia antimikroba setara. Studi mungkin fokus pada triclosan saja tetapi ada juga produk rumahan yang menggunakan bahan antimikroba lainnya.
"Penting untuk menggarisbawahi bahwa tidak semua antimikroba setara. Beberapa produk seperti cairan cuci tangan beralkohol dapat menghancurkan dinding sel bakteri dan kita tidak menemukan resistansi terhadap agen ini," tutup Landers.
Baca juga: Berhasil Pangkas Pemakaian Antibiotik, Dokter di Inggris Dapat Bonus
(fds/vit)











































