Direktur Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Kemenkes, dr HM Subuh, menjelaskan program Belkaga sudah dilakukan sejak tahun lalu. Targetnya dalam lima tahun, penyakit kaki gajah dapat dieliminasi di Indonesia.
"Lewat program ini pemerintah bertekad untuk eliminasi Filariasis tahun 2020. Program ini memberikan obat gratis sebagai bentuk pencegahan sehingga cacing yang menyebabkan kaki gajah bisa terkarantina di dalam tubuh manusia," tutur dr Subuh dalam temu media di Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (30/9/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Obat filariasis (Foto: M Reza/ detikHealth) |
50 Kabupaten dan kota di antaranya telah selesai melakukan selama 5 tahun. Sisanya 189 kabupaten kota akan melaksanakan hingga tahun 2020, dengan jumlah penduduk sebesar 102 juta jiwa.
"Kira-kira 35 persen penduduk Indonesia itu. Makanya jika 189 kabupaten kota ini bebas dari kaki gajah, kita bisa bilang akhirnya sudah tereliminasi," ungkapnya.
Dijelaskan dr Subuh penyakit kaki gajah disebabkan oleh cacing yang masuk ke tubuh. Cacing ini dalam jumlah banyak dapat menyumbat kelenjar getah bening dan menimbulkan bengkak yang sangat besar.
Yang jadi masalah, penyakit kaki gajah ini ditularkan oleh hampir seluruh spesies nyamuk, termasuk nyamuk ladang seperti jenis culex hingga nyamuk rumah seperti Aedes aegypti. Oleh karena itu, selain minum obat, menjaga kebersihan lingkungan juga harus dilakukan.
"Sawah, got, saluran air, rawa-rawa dan tanaman air itu tempat berkembang biaknya nyamuk. Kalau dibersihkan, cacingnya kan tidak bisa pindah ke nyamuk yang nantinya menularkan ke manusia lainnya," papar dr Subuh.
Baca juga: Oktober Resmi Dicanangkan Jadi Bulan Eliminasi Kaki Gajah
(mrs/vit)












































Obat filariasis (Foto: M Reza/ detikHealth)