Kurang lebih 2.000 undangan yang terdiri dari anak-anak sampai orang dewasa hadir di Taman Kota Gunung Mas. Awalnya, 4 pertanyaan dilontarkan Menkes Nila untuk anak-anak, di antaranya nama lain filariasis, penyebab filariasis, dan nyamuk vektor filariasis. Semua anak bisa menjawab pertanyaan Menkes dengan cepat dan tepat.
"Wah pintar ya semua. Anaknya pintar-pintar nih Pak Bupati," ujar Menkes Nila kepada bupati Gunung Mas Drs Arton S Dohong yang juga hadir di acara tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kemudian, pertanyaan diajukan untuk orang dewasa. Ketika diberi pertanyaan apa dua jenis obat pencegah kaki gajah, seorang ibu mengacungkan telunjuk dan menjawab,"DEC dan albendetazol".
Mendengar jawaban si ibu, Menkes mengatakan,"Ya boleh deh benar ya. Maksudnya benar DEC dan albendazole," ujar Menkes Nila.
Si ibu mengulangi lagi pelafalam albendazol tapi masih kesulitan. Pertanyaan pun dilanjutkan. Menkes Nila menanyakan bagian tubuh mana saja yang bisa bengkak akibat kaki gajah. Seorang pria lanjut usia bertopi hijau pun yang menjadi penjawab.
"Kaki, tangan," kata si bapak dengan pelafalan kurang jelas.
"Apa Pak Jawabannya?" tanya Menkes.
"Kaki, tangan, terus payudara," jawab si bapak.
"Ya kaki tangan, dan payudara. Agak susah ya pak mau ngomong payudara. Lalu pada pria di bagian mana pak?" sahut Menkes Nila.
"Skrotum, eh buah zakar," jawab si bapak.
![]() |
Menkes Nila membenarkan jawaban tersebut. Ia menekankan bahwa kaki gajah juga bisa mengenai pria, tak sekadar wanita.
Sebagai hadiah kuis, diberikan sepeda bagi anak-anak. Sementara orang dewasa diberi hadiah berupa magic com dan juga smartphone.
![]() |
Selain oleh Menkes Nila, selanjutnya pertanyaan diberikan oleh Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran dan Bupati Gunung Mas, Drs Arton Dohong.
Baca juga: 4 Hal yang Wajib Diketahui Soal Penyakit Kaki Gajah (rdn/vit)














































