"Stigma pada ODHA itu muncul dari mana saja, dari kalangan miskin, dari kalangan kaya, dan hampir sebagian besar profesi. Jadi tidak pilih-pilih," tutur dr Nurlan Silitonga dari Angsamerah, dalam diskusi di @america, Pacific Place, Kawasan Niaga Terpadu Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2016).
Pernyataan tersebut bukan tanpa alasan. dr Nurlan sudah aktif di komunitas HIV dan kesehatan reproduksi sejak lebih dari 20 tahun lalu. Pengalamannya selama ini menyebut kekurangan informasi soal HIV bisa terjadi di semua kalangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Penasaran Bagaimana Tes HIV Dilakukan? Simak Video Ini
"Tingkat pengetahuan soal HIV di negara berkembang masih kurang dari 40 persen. Ini yang membuat masih ada stigma di masyarakat," ungkap Dr Lely Wahyuniar MSc, dari UNAIDS Indonesia di kesempatan yang sama.
Untuk menepis stigma, keterlibatan seluruh pihak harus diutamakan. Menurut dr Nurlan, seluruh pihak mulai dari pemerintah, profesional dan masyarakat harus mulai melakukan perubahan.
"Harus semuanya dan jangan on and off atau pas hari AIDS saja. Caranya bisa dengan informasi kreatif seperti film, informatif sekaligus seru dan menyenangkan dengan banyak pesan," tuturnya.
Baca juga: Tingkatkan Kesadaran Masyarakat, Pangeran Harry Lakukan Tes HIV-AIDS
(mrs/up)











































