Dijelaskan dr Eddy Karta SpKK dari EDMO Clinic Jakarta Selatan, tinea kruris disebabkan oleh jamur. Nah, jamur termasuk family tanaman yang bisa membentuk hifa (layaknya batang pohon) dan spora (layaknya biji pada buah).
"Hifa spora ini bisa berpindah misalnya akibat garukan tangan (spora tersangkut di kuku kemudian berpindah tempat saat kuku menggaruk tempat lain) atau melalui media misalnya handuk atau pakaian," kata dr Eddy saat berbincang dengan detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kurap di Selangkangan Bisa Kambuh, Begini Cara Mencegahnya
Namun, ketika kontak (termasuk antara kulit dengan handuk yang digunakan pasien tinea cruris) terjadi terus-terusan, risiko terinfeksi jamur akan semakin besar. Dengan kata lain, makin sering tindakan berisiko itu dilakukan, maka risiko terjadi infeksi atau tertular makin besar.
"Supaya tidak ketularan sebaiknya tidak menggunakan pakaian yang pernah dipakai pasien tinea cruris. Bagi pasien, jika sudah terkena tinea cruris sebaiknya tidak digaruk garuk yang menyebabkan risiko penularan semakin besar," tutur dr Eddy.
Risiko tertular tinea cruris bisa terjadi melalui beberapa kebiasaan. Misalnya hobi berkebun, di mana bisa terjadi lontak dengan spora jamur di tanah, kemudian memelihara binatang yang terinfeksi jamur di mana bisa terjadi kontak dengan spora jamur di bulu binatang.
Baca juga: Ini Kata Dokter Soal Celana Dalam Sekali Pakai
(rdn/up)











































