Wanita Ini Ciptakan Pembalut Ramah Lingkungan

Wanita Ini Ciptakan Pembalut Ramah Lingkungan

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Sabtu, 11 Mar 2017 11:00 WIB
Wanita Ini Ciptakan Pembalut Ramah Lingkungan
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Karena angka kemiskinan yang tinggi, banyak wanita di India yang bahkan tidak bisa membeli pembalut. Sebuah riset yang dilakukan di tahun 2011 juga menyebut, hanya 12 persen wanita India yang menggunakan pembalut saat menstruasi.

Kabarnya saat ini angkanya sudah naik menjadi 16 persen. Akan tetapi ini masih dianggap sangat rendah bila dibandingkan dengan di negara-negara lain.

Sebagai ganti pembalut, kebanyakan dari mereka menggunakan kain atau bekas baju yang sudah usang, dan saat tidak dipakai, mereka akan mencucinya lagi. Tak jarang mereka memanfaatkan serbuk gergaji, dedaunan atau bahkan abu sebagai ganti pembalut. Alternatif seperti ini tentu berbahaya bagi kesehatan mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga kemudian Kristin Kagetsu dari AS di tahun 2014. Lulusan Massachusets Institute of Technology tersebut lantas mendirikan Saathi Pads bersama teman-temannya; Grace Kane, Amrita Saigal dan Tarun Bothra. Saathi Pads merupakan sebuah startup di bidang kesehatan yang fokus pada pembuatan pembalut yang ramah lingkungan, yaitu berbahan dasar serat pisang.

Awalnya Kagetsu dan rekan-rekannya berniat mengentaskan masalah pembalut ini dengan menjual mesin yang bisa membuat pembalut berbiaya rendah, sehingga penduduk di suatu wilayah bisa membuatnya sendiri. Tetapi kemudian mereka tergerak untuk memproduksi pembalut sendiri, yang juga ramah lingkungan.

"Kami belakangan baru menyadari bahwa kekuatan dan keunikan kami terletak pada serat pisang itu sendiri. Sebab di Gujarat, banyak pohon pisang yang dibiarkan mati di pinggir jalan," tutur Kagetsu seperti dilaporkan CNN.

Tak hanya itu, karena sifatnya yang dapat dibiodegradasi, pembalut bikinan Saathi Pads juga bisa diolah kembali menjadi pupuk kompos atau biogas setelah tidak dipakai lagi.

Baca juga: Istri Pakai Kain Bekas Saat Haid, Pria India Ciptakan Mesin Pembalut Murah

Kini Saathi bisa menghasilkan 1.300 pembalut dalam sehari. Untuk pemberdayaan, pabriknya yang terletak di Ahmedabad dikendalikan oleh delapan wanita dengan latar belakang miskin dari Gujarat bagian barat.

Sedangkan untuk distribusinya, Saathi Pads memang dijual agak mahal dibandingkan pembalut pada umumnya di India. Rata-rata pembalut di India dihargai 5-12 rupee (0,08-0,2 dollar AS) per biji. Namun Saathi Pads dijual dengan harga 15 rupee (0,22 dollar AS), terutama untuk pasar online maupun konsumen di kawasan perkotaan.

Namun oleh Saathi Pads, ini akan disubsidi silang ke daerah pedesaan, sehingga wanita dari keluarga tidak mampu di India bisa mendapatkannya secara cuma-cuma.

Selain itu, kebutuhan akan bahan baku dari pisang juga ikut mengangkat kesejahteraan para petani pisang.

Berkat pembalut ini pula, persepsi masyarakat tentang menstruasi juga perlahan membaik. Yang awalnya dianggap tabu sehingga menyulitkan promosinya, kini berhasil mengubah pandangan orang India tentang pentingnya kesehatan kewanitaan.

Apalagi baru-baru ini Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India meluncurkan sebuah program edukasi yang salah satunya membahas tentang kesehatan kewanitaan, termasuk soal menstruasi dengan mengatakan menstruasi bukanlah 'polusi'.

"Mereka tak lagi berbisik atau tertawa ketika kita bicara soal menstruasi, maka takkan ada yang perlu merasa malu lagi," harap Kagetsu.

Baca juga: Ini Alasan Saat Haid Wanita Dianjurkan Ganti Pembalut Tiap 3-4 Jam (lll/up)

Berita Terkait