Sebagai contoh pada tahun 2012 misalnya ada kasus di mana seorang anak menyelamatkan ayahnya yang terperangkap karena kecelakaan dengan mengangkat mobil menggunakan tangan. Ada juga kisah seorang ibu yang berjibaku dengan tangan kosong melawan beruang kutub untuk menyelamatkan anaknya.
Baca juga: Mengintip Kerja Hormon di Hari Valentine
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembaca acara SciShow, Michael Aranda, menjelaskan bahwa kortisol dalam jangka pendek akan meningkatkan gula dalam darah menyediakan tubuh energi ekstra. Sementara itu adrenalin meningkatkan kerja paru dan jantung meningkatkan peradaran darah ke otot memberikan kekuatan lebih.
"Selain itu ada juga bukti bahwa otak akan mengeluarkan senyawa kimia bernama endocannabinoids. Senyawa tersebut bisa mengurangi persepsi rasa sakit yang Anda rasakan," kata Michael seperti dikutip dari Medical Daily, Kamis (13/4/2017).
Peneliti sendiri belum begitu paham seberapa besar pengaruh hormon dan senyawa kimia yang ada dapat mendorong kemampuan fisik tubuh. Alasannya karena tidak etis secara sengaja menempatkan seseorang dalam situasi berbahaya.
Peneliti berpikir bahwa tubuh kita sehari-hari memang tak menggunakan seluruh kemampuannya.
"Kemungkinan karena itu lebih efesien, kita tentu tak membutuhkan seluruh otot untuk mengangkat ponsel kan. Selain itu bisa juga sebagai cara untuk memastikan kita tak mencederai diri sendiri karena memaksa otot bekerja terlalu keras," papar Michael.
"Pada situasi hidup-mati atau situasi menegangkan lainnya otak seperti tak peduli dan memerintahkan tubuh untuk menggunakan energi lebih. Tapi ingat tubuh Anda tetap mempunyai batasnya," pungkas Michael.
Baca juga: Minum Kopi Campur Mentega Bikin Tubuh Jadi Lebih Berenergi, Benarkah? (fds/vit)











































