Pria Ini Trekking 800 Km Sembari Dorong Temannya yang Sakit Langka

Pria Ini Trekking 800 Km Sembari Dorong Temannya yang Sakit Langka

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Senin, 17 Apr 2017 11:51 WIB
Pria Ini Trekking 800 Km Sembari Dorong Temannya yang Sakit Langka
Foto: www.illpushyou.com
Idaho - Untuk bisa menyelesaikan trekking sejauh 800 km lebih, Anda membutuhkan stamina yang luar biasa, dan tak sembarang orang bisa melakukannya. Namun tekad pria ini dan bantuan sahabatnya telah membuat semuanya menjadi nyata.

Adalah Patrick Gray yang tanpa basa-basi mengiyakan permintaan sahabatnya, Justin Skeesuck untuk melakukan trekking sejauh 800 km lebih di Spanyol.

"Kami melakukan banyak hal bersama, lantas kenapa tidak satu petualangan lagi?" kata Gray (41) kepada Today.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keduanya tak hanya kenal sejak kecil tetapi juga satu sekolah. Keluarga mereka juga saling kenal dengan baik. Namun malangnya Skeesuck karena belakangan ia didiagnosis dengan 'multifocal acquired motor axonopathy', penyakit pada saraf otot yang gejalanya mirip ALS.

"Saya harus dipakaikan baju dan dimandikan oleh istri saya tapi untungnya saya memiliki kursi roda khusus sehingga saya masih bisa kemana-mana sendirian," tutur Skeesuck.

Suatu ketika Skeesuck ingin melakukan trekking sejauh 805 km melintasi jalur trail bernama Camino de Santiago di Spanyol setelah menonton sebuah acara jalan-jalan. "Saya langsung tahu jika saya harus melakukannya," lanjutnya.
Pria Ini Trekking 800 Km Sembari Dorong Temannya yang Sakit LangkaFoto: www.illpushyou.com

Baca juga: Pria Ini Sukses Panjat Tebing Setinggi 495 Meter dengan Kursi Roda

Sebagai orang kepercayaan Skeesuck setelah istrinya, Gray pun ia minta untuk menemani. Pilihan Skeesuck pun tak meleset. Gray juga tanpa basa-basi menerima permintaan pria berusia 41 tahun itu.

Setelah melatih fisik mereka selama setahun dan mencoba meyakinkan keluarga mereka, Gray dan Skeesuck akhirnya resmi memulai trekking bersama di Spanyol pada bulan Juni 2014.

Pada awalnya mereka juga gugup dan tak yakin bisa menyelesaikan misi ini. Apalagi Gray harus mendorong Skeesuck melewati pegunungan, sungai hingga menyeberangi gurun pasir. Tetapi siapa sangka, sepanjang perjalanan mereka dibantu oleh traveller-traveller lain yang juga tengah menempuh trail yang sama.

"Orang-orang yang kami temui begitu bersemangat menolong kami," ungkap Gray. Skeesuck sendiri juga terkejut melihat begitu banyak orang asing yang membantu mencapai mimpi mereka.

Keduanya akhirnya menyelesaikan perjalanan itu selama 34 hari. "Kami juga mencoba membuat prosesnya menjadi semenyenangkan mungkin," imbuh Skeesuck.

Sepulangnya dari Spanyol, keduanya mendokumentasikan perjalanan mereka dalam sebuah buku bertajuk "I'll Push You: A Journey of 500 Miles, Two Best Friends and One Wheelchair" yang baru-baru ini dipublikasikan. Mereka juga membuat film dokumenter tentang perjalanan tersebut.

Baca juga: Keren! Meski Pakai Kursi Roda, Para Wanita Ini Tetap Lincah Nge-dance (lll/up)

Berita Terkait